Proyek Pembangunan Irigasi di Duga Dikerjakan Asal Jadi

Sukabumi, Detak Media.com

Proyek pekerjaan jaringan irigasi yang berada di Kabupaten Sukabumi Selatan, Provinsi Jawa Barat diduga di kerjakan asal jadi.

Sebab, terbukti pekerjaan tersebut menurut beberapa orang warga masyarakat yang enggan di sebut namanya mengatakan, bahwa bangunan ini baru satu bulan di kerjakan sudah roboh.

“Percuma dibangun, kalau asas manpaatnya kurang di rasakan oleh masyarakat, bukan manpaat yang didapat, malah merugikan. Coba lihat, sekitar enam meter bangunan itu amruk dan bahan materialnya menimpa padi sawah warga. Bangunan inipun di duga tidak mempunyai pondasi yang cukup sesuai RAB yang telah di tentukan Oleh Pemerintah,” cetusnya kepada awak media Kamis, (28/1/21).

Proyek pembangunan irigasi itupun telan anggaran senilai 194 juta dengan PKS:HK.02.03/PPK.OPSDA.111+AV/P3TGSI/533/2020 yang bersumber dari APBN Dirjen Sumberdaya Air Satuan Kerja Oprasi dan Pemeliharaan Sumberdaya Air Citarum.

Salah seorang pengelola jaringan irigasi yang berinisial JJN, saat di minta keterangannya mengenai pekerjaan tersebut yang di duga asal jadi menjelaskan, bahwa pihaknya sudah memerintahkan tukangnya untuk segera memeperbaikinya.

“Memang ia, itu amruk dan saya sudah memerintahkan kepada tukang agar segera memperbaikinya secepatnya,” akui JJN saat di singgung mengenai anggaran.

Selain itu, saat di singgung bahwa anggaran tersebut bersumber dari Kementrian, JJN agak gelagapan dan itu mengakuinya bahwa dananya itu iya dari kementrian.

Akan tetapi, tentunya ada yang ikut mendorong didalam program tersebut, yaitu salah seorang Anggota Dewan di kab. Sukabumi.

Saat ditanya, apakah dengan anggaran senilai 194 juta itu tidak ada pemotongan anggaran? JJN pun tidak memberikan jawaban yang tepat.

“Ini sudah biasa terjadi, dan silahkan tanya kepada orang yang telah memberikan anggaran tersebut,” kata JJN kamis, (28/1/21).

Ironisnya, dimana bangunan irigasi tersebut yang diduga asal jadi, juga tidak ada manfaatnya yang kurang di rasakan oleh masyarakat. Kemana tim teknis pelaksana? pengawas yang di duga lalai karna dana yang di gunakan untuk pembangunanan tersebut itu dari rakyat. Pungkasnya.

Penulis : Rian

Editor   : Rudi H