Humas PTPN IV Kebun Air Batu Mengklaim TBS F00 Tidak Akan Mempengaruhi Rendemen CPO

Asahan | Detakmedia.com

Terkait banyaknya dijumpai dilapangan oleh awak media, jika Karyawan Panen Perkebunan PTPN IV Kebun Air Batu banyak memanen Tandan Buah Segar (TBS) yang masih sangat mentah yang disusun di Tempat Pengumpul Hasil (TPH), membuat awak media Detak Media.COM yang saat itu sedang melintas merasa sangat terheran, dan langsung berhenti tepat di tumpukan TBS yang sudah disusun di pinggir jalan, Kamis (16/12/2021).

Melalui Karyawan Pemanen yang tidak mau menyebutkan namanya, awak Media mendapat informasi jika pemanen memang mendapat perintah untuk memanen semua buah kelapa sawit yang dianggap sudah tua, dan tidak tidak perduli sudah matang atau belum, yang penting cari produksi sebanyak-banyaknya.

“Kami memang di perintahkan untuk memanen buah yang dianggap sudah tua bang, dan tidak perduli buah sawit itu sudah matang atau belum, yang pasti jika menurut kami sudah tua maka wajib kami panen, dan kami harus mematuhi perintah itu bang, kan kami cuma pekerja kasar, kalau mau jelas yah tanya mandor kami lah bang,” ucap pemanen kepada awak media.

Dan karena tidak ketemu mandornya, maka awak media Menuju ke kantor Afdeling 1 kebun Air Batu, dari krani afdeling awak media dapat informasi jika memang benar, di karenakan areal tersebut akan di replanting, maka TBS yang dianggap sudah tua memang harus dipanen, dan itu memang sudah perintah dari Manajemen Perkebunan, dan kalau mau lebih jelasnya yah silahkan Konfirmasi ke kantor Kebun PTPN IV Kebun Air Batu.

Akhirnya awak media pun melakukan konfirmasi via WhatsApp ke Humas PTPN IV Kebun Air Batu pada hari Kamis (16/12/2021) dan melalui M. Zainul selaku Humas Perusahaan Kebun Air Batu, awak media memperoleh jawaban, jika Kebun Air Batu memang memanfaatkan TBS yang sangat mentah untuk mengejar pencapaian Produksi RKAP dan RKO.

Namun ada yang aneh dari jawaban M. Zainul selaku Humas perusahaan, saat awak media menyinggung apakah TBS yang masih mentah bahkan sangat mentah itu tidak akan mempengaruhi Rendemen CPO Kelapa sawit, dengan tegas M. Zainul selaku Humas mengatakan tentu tidak akan mempengaruhi sama sekali terhadap hasil Rendemen.

Jawaban Humas lagi, TBS yang masih sangat mentah itu memang sengaja diambil untuk menambah produksi, dan TBS yang masih Fraksi 00/00 tidak akan mempengaruhi dalam kadar minyak (Rendemen minyak), dan hal tersebut sudah jadi peraturan dari pimpinan walaupun secara tertulis tidak ada, namun hal tersebut sudah jadi aturan perusahaan.

“Tidak ada yang salah, dan hal tersebut sudah jadi aturan perusahaan sekalipun tidak ada aturan dalam bentuk tulisan, dan mengenai Rendemen, jelas tidak akan mempengaruhi Rendemen,” ucap Humas PTPN IV Kebun Air Batu.

Terkait ucapan Humas PTPN IV Kebun Air Batu, tentunya sangat bertentangan dengan pendapat dari pengamat Perkebunan BUMN, yang juga merupakan aktivis dari KONTRAS-RI, Adi Putra.

“Bagaimana mungkin Rendemen minyak CPO Kelapa Sawit tidak bisa terganggu atau tidak anjlok akibat di campurnya TBS matang dengan TBS yang masih hitam (sangat mentah) tersebut, sedangkan TBS Fraksi 0 saja hanya bisa menghasilkan Rendemen 21 persen bahkan hanya 19 persen, apa lagi TBS Fraksi 00, terus bagaimana pula halnya dengan TBS Fraksi 00/00 (sangat mentah), apa mungkin dari TBS Fraksi 00/00 bisa menghasilkan Rendemen 24 persen,” ucap Adi Putra.

Masih penjelasan Adi Putra, dari LSM KONTRAS-RI, dan seandainya TBS Fraksi 00/00 bisa mencapai Rendemen seperti yang di inginkan perusahaan, lalu kenapa perusahaan harus sibuk dengan segala aturan panen, dari mulai aturan Kap Speksi, sampai dengan aturan denda buah mentah pun diciptakan untuk membuat epek jerah kepada pemanen yang selalu memanen buah mentah (Fraksi 00), bukan kah itu menunjukkan karena begitu pentingnya aturan untuk meningkatkan perolehan Rendemen CPO.

Dan berdasarkan pantauan awak media ada sekitar 20 hektare lebih areal TM yang rencananya akan di lakukan Tanaman Ulang (TU) pada bulan Maret 2022 mendatang, yang sejak 3 bulan yang lalu sudah diterapkan untuk memanen buah yang sangat mentah kepada karyawan panenya, dan yang lebih parah lagi, awak media menemukan hal yang tidak lazim, dimana PTPN IV Kebun Air Batu terkesan tidak melengkapi karyawan panennya dengan Alat Pelindung Diri (APD), hal itu terbukti dijumpainya banyak karyawan panen PTPN IV Kebun Air Batu yang saat melakukan aktivitas panenya tidak memakai APD.

Setelah berita ini naik, diharapkan kepada pihak jajaran Direksi PTPN IV Bisa mengambil sikap, jika memang benar ada tertuang aturan dibenarkan nya TBS yang sangat mentah bisa dipanen dan tidak mempengaruhi hasil Rendemen supaya bisa dipublikasikan surat edaranya untuk diketahui publik, dan kepada karyawan panen kiranya pihak Direksi bisa melengkapi karyawan panennya dengan APD.

Mengingat aset perusahaan yang paling berharga adalah karyawan, maka keselamatan karyawan dalam beraktivitas harus di nomor satukan. (Eka Ratna Dilla. SH)