Cileungsi | Detakmedia.com

Dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hasil PPDB Tahun 2022, SMPN 3 Cileungsi, Kades Pasir Angin Ismail HS dan staf BNN Kab Bogor mengunjungi dan memberikan materi dalam.rangka sosialisasi upaya pencegahan peredaran dan bahaya pemakaian narkoba di kalangan anak muda di gedung sekolah SMPN 3 Cileungsi, Desa Pasir Angin Kec. Cileungsi Kab Bogor, Selasa (19/7/2022).

Pecandu narkoba ditengarai perkembangannya semakin pesat. Para pecandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif tapi labil secara fisiologis dan ini juga adalah usia pelajar yang sangat rentan ikut ikutan terpengaruh oleh lingkungan atau pun budaya luar.

“Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah dianggap menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini,”ujar Ismail HS Kepala Desa Pasir angin seusai kunjungan.

Ismail mengatakan dari kebiasaan itulah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

“Disinilah peran kami selaku Pemdes dituntut untuk lebih aktif dan intens dalam mensosialisasi bahaya serta pencegahan pengunaan Narkoba, adanya hal ini kami terus Sosialisasikan baik pada masyarakat umum juga terlebih ke sekolah-sekolah seperti hari ini, kebetulan pas saat MPLS dan narasumber BNN Kab Bogor” ungkap Kades Ismail.

Lanjutnya generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme menjauhi narkoba. Nasionalisme merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak karena era zaman globalisasi, sehingga mereka seolah kehilangan jati diri yakni rasa nasionalisme semakin memudar,” ucapnya prihatin.

Kata Ismail, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan sendiri. Mereka lebih senang mengaplikasikan budaya barat dalam kesehariannya, yang secara tidak sadar membuka lebar pintu masuk pergaulan bebas dan Narkoba,” jelasnya.

Ismail mengatakan pihak PemDes menyambut baik adanya penyuluhan seperti ini di sekolah sekolah dan juga untuk masyarakat luas khususnya warga Desa Pasir Angin.

“Karena saat ini peredaran narkoba makin masif dan senyap bisa dilakukan melalui apa saja. Bahkan, ada beberapa cara yang mungkin hingga kini masih belum teridentifikasi, sehingga penyalahgunaannya makin luas. Remaja menjadi target empuk para pemasok karena iming-iming manfaat yang mungkin didapat. Hal ini dikarenakan kondisi psikologis remaja yang labil dan pencarian jatidiri. Kita harus bersama-sama mencegahnya demi generasi penerus yang sehat lahir batin” pungkas Ismail penuh harap. (Tom)

Loading

By redaksi