Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi terhadap sejumlah perwira tinggi (pati). Salah satunya adalah Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana yang dimutasi menjadi Perwira Tinggi (Pati) Baintelkan Polri (persiapan penugasan luar struktur).

“Ref Kep Kapolri Nomor: KEP/397 1KEP KAPOLRI NOMOR: KEP/ 397/III/2023 TGL 27 3-2023 TTG Pemberhentian dan Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri,” demikian tulis surat telegram tersebut dikutip, Rabu (29/3).

Dalam surat telegram bernomor ST/713/III/KEP2023 itu, Suntana akan menggantikan posisi Komjen Pol Luki Hermawan. Sementara, Kapolri menunjuk pengganti Suntana sebagai Kapolda Jabar yang baru yakni Irjen Pol Akhmad Wiyagus.

Irjen Pol Akhmad Wiyagus sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Lampung. Dengan terbitnya telegram Kapolri ini dirinya akan menjabat sebagai Bhayangkara 1 di Jawa Barat.

Sebagai pengganti Akhmad Wiyagus di Lampung, Kapolri menunjuk Irjen Pol Helmy Santika yang merupakan Kapolda Gorontalo. Surat telegram itu ditandatangani Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono ini sudah dibenarkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Deddy Prasetyo.

Saat masih menjabat Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana sempat menjadi sorotan. Dia dikenal sosok rendah hati. Dia pernah memenuhi undangan pengacara kondang Hotman Paris untuk tampil interaktif dengan warga. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir ibu korban tindak pelecehan seksual yang diduga dilakukan anggota polisi Cirebon.

Anggota polisi berinisial Briptu CH diduga melakukan pelecehan terhadap sang buah hati yang merupakan anak tirinya sendiri. Momen interaksi antara Suntana dengan ibu korban tersebut diabadikan Hotman Paris serta diunggahnya dalam akun Instagram @hotmanparisofficial.

“Ini pertama kali dalam sejarah hukum Indonesia, Kapolda-nya langsung yang meminta maaf kepada ibu korban atas kelakuan dari anak buahnya,” ungkap Hotman Paris.

Jenderal bintang dua tersebut secara langsung menyampaikan permohonan maaf atas tindakan bejat salah satu anggotanya tersebut.

“Ibu, terima kasih. Minta maaf, saya berjanji akan menyelesaikan. Bapak dan ibu yang kuat dan sabar, ya,” tukas Suntana.

Dia juga janji bakal langsung menindak serta meluruskan apa yang diperbuat oleh sang anggota. Kejadian tersebut dianggapnya sebagai permasalahan serius.

“Saya berjanji akan meluruskan anggota saya yang bermasalah. Saya akan tindak,” ungkap Suntana.

Tak cuma itu, Irjen Suntana juga menyatakan kepada anggotanya agar sopan kepada masyarakat. Hal itu diungkapkannya saat memberikan wejangan kepada seluruh anggota polisi yang bertugas dalam Operasi Zebra Lodaya Tahun 2022, pada Senin (3/10/2022) lalu.

“Tetap jaga sopan santun dan profesional. Jangan ada lagi polisi lalu lintas bekerja tidak sesuai prosedur,” ujarnya di Kantor Polda Jawa Barat.

Menurutnya, tidak ada anggota polisi yang menegakkan hukum lalu-lintas secara situasioner dan hunting system. Sehingga dirinya turut meminta para perwira agar mengawasi bawahannya guna mencegah sikap arogan ketika menegur masyarakat.

“Tindak tegas apabila ada anggota yang melanggar dan melakukan tindakan yang dapat menurunkan citra Polri,” katanya.

Irjen Suntana juga tak malu mengungkapkan kekaguman kepada salah satu juniornya, polisi berpangkat Kombes. Meski memiliki pangkat yang lebih tinggi, Irjen Suntana rupanya tak segan untuk bertanya dan belajar dari junionya itu.

Sebuah video merekam pernyataan Irjen Suntana yang memuji seorang kombes polisi dibagikan oleh akun YouTube Zakir Sabara H. Wata. Kombes polisi yang dimaksud adalah Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto.

Dalam sambutannya, Suntana memuji kemampuan Kombes Budhi dalam menuntaskan geng motor di Makassar. Dia bahkan sampai bertanya strategi apa yang digunakan dan ingin belajar dari juniornya itu.

“Hari ini saya ingin mendengar satu pengalaman yang sangat menarik dari seorang Kapolrestabes Makassar. Kapolrestabes Makassar wilayah Makassar kami sangat tahu di sana keras, geng motornya keras, unjuk rasanya keras, ternyata yang bersangkutan Akpol 95 itu punya satu pola yang sangat bagus bagaimana menghentikan geng motor di sana,” ujar Suntana

Meski memiliki pangkat lebih tinggi, Suntana mengaku bahwa dia tidak pernah malu jika harus belajar dari juniornya. Diketahui, jika Irjen Suntana dan Kombes Budhi berbeda 6 angkatan di Akademi Kepolisian (Akpol).

“Saya tertarik lalu ditanya oleh Pak Kabid Humas dan Kabit TI ‘Apa rumus kalian?’. Teman-teman, saya Bintang 2, saya letting 89, saya tidak pernah takut atau tidak pernah malu belajar dari seseorang walaupun junior saya yang berhasil, karena kita berhasil karena pengalaman orang,” tutupnya.

Irjen Suntana sendiri merupakan perwira tinggi Polri yang sejak Oktober 2021 lalu mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Dia merupakan lulusan Akpol tahun 1988 yang berpengalaman di bidang intel. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Suryatno

Loading