Tanggamus, Detak Media.com
Lapas kelas IIB Kota Agung kabupaten Tanggamus mengadakan Skrining Gejala Intervensi Rontgen Dada serentak di 374 Lapas, Rutan, dan LPKA pada 33 kantor wilayah kementrian Hukum dan HAM yang bertempat di Aula Lapas Kota Agung. (10/11/2023)
Hadir dalam kegiatan, Kepala Lapas Kota Agung Andi Gunawan Amd,IP,SH,MSI, kasih binadik Lapas Kota Agung Ardeli Permata Amd.IP, SE, Kepala Kupt Puskesmas Negara Bathin, perwakilan Kadis Dinas Kesehatan Tanggamus Bambang Sutejo, Dr. Rika, Dr. Desi,
Petugas Lapas Kota Agung, WBP Lapas Kota Agung.Dalam sambutan nya, Kalapas Kota Agung Andi Gunawan mengatakan,
’’Warga Binaan Pemasyarakatan bukan hanya dari Tanggamus tpi banyak dari luar daerah juga, dan Ada 30 orang lanjut usia, ini juga harus jadi perhatian kita semua untuk supaya bisa menjaga kesehatan, supaya terhindar dari penyakit menular seperti TB paru paru dan penyakit lain nya, ” kata nya Kalapas Kota Agung.
Masih kata nya Kalapas, “Alhamdulilah pada hari ini, tentu nya ini sebagai program nasional, bagaimana kita mengstop penyakit TB serta penyakit lain nya, jangan sampai ini menjadi penyakit cluster yang menjadi ketidak pahaman kita yang akan membuat warga binaan, apakah badan nya sehat, apakah ada riwayat sakit menular, disini kita akan di periksa akan temukan dan kami juga tidak telat untuk melakukan pembenahan, ” tuturnya Kalapas(10/112023)
Perwakilan Dinas kesehatan Tanggamus Bambang Sutejo menyampaikan, saya mewakili dari dinas kesehatan, sebagai Kepala bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, ternyata penyakit itu tidak pernah berhenti, terus berkembang.
Sekarang ada penyakit menular seperti TB paru, malaria yang lain nya, dan ada juga penyakit tidak menular seperti tensi, struk dsb nya , jadi penyakit ini harus di awali pemeriksaan Skrining sebagai pendeteksi, kalau saja ada penyakit, supaya bisa kita segera obati untuk kesehatan badan kita, “jelasnya Bambang
Kalau penyakit lain seperti Campak, polio, semakin hari semakin tidak ada, karena kami selalu memberikan imunisasi rutin kepada anak bayi, balita, anak sekolah, tapi kalau penyakit menular masih belum bisa kita kata kan tidak ada, karena penyakit ini masih di upayakan di benahi, “pungkasnya. (Masri Sp)