Detak media.com, Belitung timur – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI menggelar Literasi Keuangan Masyarakat Kabupaten Belitung Timur di Auditorium Zahari MZ, Selasa (16/7/24). Bupati Beltim, Burhanudin membuka kegiatan yang mengangkat tema ‘Desaku Cakap Keuangan’.
Sebanyak 250-an Kepala Desa, Perangkat, serta pelaku UMKM di Kabupaten Beltim hadir dalam kegiatan yang menghadirkan 4 narasumber ini.
Materinya berupa edukasi seputar keamanan keuangan, manajemen keuangan, bisnis mikro serta pengetahuan produk investasi.
Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan OJK RI, Halimatus Sa’diyah mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023, masih terdapat gap sebesar 9,6% antara tingkat literasi keuangan yaitu 65,43% dan inklusi keuangan yaitu 75,02%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah sehingga menjadi rentan akan terkena kejahatan keuangan dan tertipu dengan skema ponzi, investasi bodong dan pinjol illegal.
Gap yang besar ini bukan hanya akan menghambat masyarakat untuk bisa mendapatkan layanan keuangan yang tepat sesuai kebutuhan, tetapi juga kemungkinan yang lebih besar untuk terjebak dalam iming-iming layanan keuangan ilegal yang semakin marak terjadi belakangan ini,” ungkap Halima.
Dengan adanya Program Desaku Cakap Keuangan ini, menurut Halima merupakan upaya OJK untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa terhadap lembaga produk maupun layanan jasa keuangan konvensional dan syariah melalui pembekalan terhadap perangkat desa.
“Perangkat desa memiliki peran yang penting terhadap kesejahteraan finansial masyarakat. Di mana para perangkat desa, yang hadir pada pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan keuangan desa, membuat keputusan yang tepat dalam keuangan maupun dalam membangun lingkungan ekonomi atau finansial yang positif bagi masyarakat,” kata Halima.
Halima melanjutkan setidaknya ada tiga capaian yang diharapkan dapat diterapkan setelah mengikuti kegiatan ini. Pertama semakin memperkuat tata pemerintahan lokal, kedua mendorong inklusi keuangan daerah dan yang terakhir dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi dinamika keuangan global yang suatu waktu dapat terjadi.
“Dengan literasi keuangan yang memadai, masyarakat Kabupaten Beltim diharapkan dapat menciptakan economic opportunities yang lebih besar dan dapat mencapai poin SDG’s Desa seperti Desa Tanpa Kemiskinan, Desa Sehat dan Sejahtera, dan Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata,” harap Halima.
UMKM Beltim Termasuk yang Terbaik se-Babel
Sementara itu Bupati Beltim Burhanudin mengatakan di era digitaliasi ini pelaku UMKM, perangkat desa serta daerah harus mampu memahami dan menggunakan perangkat keuangan. Apalagi ke depannya diperkirakan semua transaksi keuangan akan beralih ke teknologi digital dan menuju cashless transactions.
“Jangan sampai di pelaku UMKM tidak paham. Karena di OJK itu semuanya akan terkontrol baik yang bulanan maupun mingguan,” ujar Aan sapaan Burhanudin.
Diakui Aan, kemampuan UMKM di Kabupaten Beltim dalam kemampuan pengelolaan dan digitaliasi keuangan sudah cukup memadai. Hal ini terbukti dari berbagai penghargaan yang diraih oleh 7 UMKM Beltim beberapa waktu lalu.
Kalau digitalisi untuk UMKM kita sudah berjalan baik. Permbinaan UMKM kita berhasil dan termasuk yang terbaik di Provinsi Babel,” kata Aan.
Untuk itulah Aan menekankan Pemkab Beltim sangat mengapresiasi kegiatan Program Desaku Cakap Keuangan yang dilaksanakan OJK RI. Apalagi kegiatan bukan hanya diperuntukan bagi UMKM namun juga perangkat desa dan daerah.
Makanya dengan adanya kegiatan ini harapan kita UMKM serta perangkat desa kita akan jadi lebih paham tentang literasi keuangan serta inklusi keuangan. Sehingga akan meminimaliasikan resiko keuangan, baik untuk pribadi maupun institusi,” harap Aan.Tomy