Belitung Timur | Detak Media.com

Dinas Komunikasi, Informasika, Persandian dan Statistik (Diskominfo SP) Kabupaten Belitung Timur menggelar Sosialisasi Keamanan Siber di Auditorium Zahari MZ, Kamis (31/10/24). Sosialisasi mengambil tema ‘Keamanan Ciber Untuk Mendukung Pemerintahan dan Ekonomi Digital’

Sosialisasi dibuka oleh Penjabat Sementara Bupati Beltim Asmawa Tosepu yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Zikril. Kegiatan dihadiri oleh Pimpinan, Sekretaris serta para Kepala Bidang di lingkungan Pemkab Beltim.

Kepala Diskominfo SP Beltim, Bayu Priyambodo mengatakan Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama penyelenggara negara akan pentingnya Keamanan Informasi khususnya di Lembaga Pemerintahan, di Kabupaten Beltim.

Peningkatan kesadaran itu salah satunya dengan memberikan pemahaman tentang cara melindungi diri dari ancaman siber, seperti phishing, malware, dan serangan siber lainnya.

“Kita ingin mewujudkan budaya keamanan di lingkungan kerja maupun di masyarakat dengan menerapkan praktik terbaik dalam penggunaan teknologi. Di sini kita menyebarkan informasi terkini tentang tren ancaman siber dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan,” kata Bayu.

Bayu yang didampingi Kepala Bidang Statistik dan Persandian, Irsyadinnas berharap dengan adanya sosialisasi ini kesadaran individu dan organisasi dalam melindungi data pribadi dan informasi sensitif dari serangan siber akan lebih meningkat.

Selain itu pula kemungkinan terjadinya insiden keamanan yang dapat merugikan individu maupun organisasi, seperti pencurian identitas dan kerugian finansial akan berkurang.

“DiskominfoSP berharap dapat membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah selaku penyedia layanan digital, karena adanya jaminan bahwa keamanan menjadi prioritas. Sekaligus meningkatkan pemahaman tentang keamanan siber, termasuk cara menggunakan perangkat dan aplikasi secara aman,” ujar Bayu.

Tingkat Kesadaran Keamanan Siber Masyarakat Masih Rendah

Narasumber Sosialisasi, Deputi Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Slamet Aji Pamungkas menyatakan kesadaran keamanan siber masyarakat Indonesia, terutama para penyelenggara negara masih rendah. Hal inilah yang membuat banyaknya kejahatan siber marak terjadi.

“Masih sangat perlu untuk ditingkatkan kesadaran keamanan siber, baik dari pejabat sampai ke masyarakat,” kata Slamet usai menjadi narsumber di Auditorium Zahari MZ, Kamis (31/10/24).

Diakuinya hal ini lantaran untuk menjaga keamanan digital perlu dilakukan upaya lebih dari masing-masing individu. Mengingat keamanan berbanding terbalik dengan kenyamanan.

“Misalnya kita perlu mengganti password email kita secara rutin atau pin ATM kita minimal tiga bulan sekali. Hal ini memang tidak mudah karena kita sering lupa dengan password ataupun pin kita,” saran Slamet.

Sementara itu Pjs Bupati Beltim, melalui sambutan yang dibacakan oleh Asisten II, Zikril menyatakan berdasarkan data statistik dari BSSN mencatat bahwa telah terjadi 370,02 juta serangan siber terhadap Indonesia di tahun 2022. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah ini meningkat sebesar 38,72%, di mana Sektor administrasi pemerintahan menjadi target utama serangan siber di Indonesia.

“Oleh karena itu, kehadiran kegiatan sosialisasi ini sangat penting guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat khususnya aparatur pemerintah mengenai ancaman siber dan cara mencegahnya,” kata Zikril.

Ditekankannya keamanan siber bukan hanya tentang mengamankan data atau sistem, tetapi juga memastikan keberlanjutan pemerintahan digital dan ekosistem ekonomi digital kita agar tetap aman dan stabil.

“Mari kita jadikan acara ini sebagai momentum untuk bekerja sama dan saling berkoordinasi dalam membangun sistem keamanan siber yang tangguh, agar keamanan data dan informasi di Kabupaten Beltim dapat terjaga dengan baik,” ajaknya. (Tomy)

Loading