Belitung Timur | Detak Media.com
Cafe shop teras Manggar merupakan selain menjadi tongkrongannya bagi penikmat kopi dan jajanan ringan kuliner lainnya namun juga tempat tersebut merupakan ajang pertunjukan seni bagi kaum muda milenial untuk menunjukkan kreativitasnya menghibur kepada para pelanggan Cafe Teras Manggar.
Cafe Teras Manggar yang berlokasi di kawasan taman kota Manggar ini menghadirkan berbagai kuliner dan berbagai minuman sejuk dan hangat, berbagai jus buah dan kopi panas siap saji bagi pelanggannya.
Sekda Pemkab Beltim Mathur Noviansyah saat menghadiri acara yang digelar ditempat tersebut dalam tema Term of Reference (TOR) Begawe Budaye ‘’Pemuda Banyak Bisanya, Kebudayaan (Seni)nya Itu-itu Aja” saat dikonfirmasi awak media mengatakan
kalau bisa jangan hanya malam ini saja. (22/2/2025).
Kita suport dari pemerintah daerah. KNPI atau teman-teman yang bergerak di UMKM atau organisasi kepemudaan lain silakan, paling bagus spontan ini terkesan sedikit formal kalau bisa lebih informal terbuka mengungkapkan apa yang menjadi gagasan atau unik-unik seputar seni dan budaya dan lain-lain” ujar Mathur Noviansyah Sekda Belitung timur.
Sekda menyarankan giatnya teras Manggar ini jangan cuman malam kamis malam minggu kalau bisa malam lainnya juga dibarengi dengan pertunjukan seni musik tradisional Belitung Timur agar bisa membangkitkan semangat dan menumbuh kembangkan seni budaya Belitung Timur yang hampir punah.
Ada berbagai seni (berbalas pantun, campak suku sawang, campak darat, gambus Belitong inang-inang, dulmuluk-red) ada macam-macam seni sastra puisi bisa kalau mau mulai, dari sini mulainya, dari Pemkab sendiri bisa tidak harus begitu juga jangan selalu muncul dari Pemkab atau perangkat daerah, dari penggiat seni komunitas atau bahkan masyarakat biasa mereka punya bakat seni atau kebudayaan lebih bagus, begitu tumbuh secara alami berkembang” jelas sekda.
Dikatakan ketika masuk pada fase dunia industri yang berkaitan dengan kepariwisataan di situlah bagaimana meningkatkan kualitas mengupgrade supaya mencapai standar tertentu bersaing dengan industri seni yang ada.
salah satu itu seni itu tidak selalu dibarengi dengan itu, ada yang seni murni adaptif pengembangan dari seni sendiri apapun bisa asal itu bermanfaat” tutup Mathur Noviansyah menyarankan. (Tomi)