Tanah Datar | Detak Media.com
Salah satu objek Pengerjaan proyek irigasi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 lalu setelah 4 bulan usai pelaksanaannya, dampak mirisnya mulai dikeluhkan oleh salah satu warga.
Proyek ini berada di DI Sawah Jirek, Nagari Bungo Tanjung, Kecamatan Batipuh kabupaten Tanah Datar dengan nilai proyek Rp.1.9 miliar lebih dengan pelaksana diduga CV berinisial B.A.
Saat ini, baru 4 bulan setelah diserahterimakan dari rekanan pelaksana CV.inisial B A proyek tersebut sudah mulai teregerus air, dan sejumlah pasangan sudah banyak yang mengelupas. Pantauan detakmedia.com di lapangan Kamis (17/04), terlihat pada sejumlah titik kondisi hasil pekerjaan sudah memprihatinkan, dan kendatipun ini masih dalam masa pemeliharaan.
Tidak hanya kondisi proyek yang terindikasi “asal jadi” dalam pelaksanaannya, efek dari pekerjaan tersebut juga berdampak miris kepada rumah salah seorang warga, yang berakibat rumah salah seorang warga disekitar proyek selalu alami banjir dan juga ada pada titik tertentu lokasi longsor kecil juga merupakan dampak dari pelaksanaan proyek yang tidak tertata dengan baik.
Saat media ini mendatangi lokasi proyek senilai hampir 2 miliar tersebut terpantau di lokasi dan pada sejumlah titik memang kondisi proyek pada bidang PSDA Dinas PUPR-P Kabupaten Tanah Datar DAK 2024 ini memang memprihatinkan.
Salah seorang warga kepada detakmedia.com saat ditemui dan menemani media ini cross check lokasi, terendus bahwa pelaksanaan kegiatan ini terkesan dipaksakan dan terburu-buru, sehingga efeknya terlihat seperti ini, ungkap warga yang enggan disebutkan namanya.
Atas investasi media ini dilapangan, direncanakan Senen (21/04) jurnalis media ini akan surati PPK (pejabat pembuat komitmen-Red) proyek DAK 2024 ini dengan perihal Mohon Konfirmasi dan Klarifikasi. (Roni)