Tanah Datar | Detak Media.com
Niat baik Elpis Simon (45) seorang aktivis sosial dan media untuk konfirmasi dan klarifikasi dengan pemerintah Daerah terkait adanya dugaan ketimpangan sosial ditengah-tengah masyarakat, dalam hal ini masalah Nenek berusia 83 tahun yang hidup di hutan bersama seorang anaknya, usia (44) yang lumpuh, Elpis terganjal dengan arogansinya oknum Pejabat Daerah.
Peristiwa ini terjadi, Selasa (10/06) di kantor Bupati Tanah Datar, Pagaruyung, ketika Elpis yang juga merupakan aktivis jurnalis ingin konfirmasi terkait adanya temuan Elpis dari investigasi dan informasi masyarakat terkait adanya seorang Nenek yang sudah renta berusia 83 tahun yang hidup bersama anaknya dengan kondisi lumpuh permanen, di Saruaso Timur, nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.
Namun apes bin sial, apa yang diperdapat oleh Tiktoker ini diluar ekspektasi yang diharapkan, bukan malah mendapat klarifikasi jelas, juateru Elpis terima tindakan arogansi oknum Plt. Sekda Tanah Datar berinisial “Elz”.
Dalam video singkat berdurasi lebih kurang 10 menit, yang diterima oleh detakmedia.com, terlihat arogansinya pejabat utama di lingkungan Pemda Tanah Datar ini, hasilnya terjadi adu argumentasi dan perang mulut.
Niat baik tidak berbuah manis, justru berbuah pahit, statement terhadap yang dituju mengenai keberadaan Nenek beserta anaknya yang lumpuh dan fungsi kesejahteraan sosial masyarakat yang jadi tanggungjawab Pemerintah belum terjawab, karena konfirmasi didahulukan dengan arogansi oknum Pejabat.
Dikatakan Elpis Simon dari akun Tiktok Sahabat SP.Com, Selasa (10/06), bahwa Elpis dianggap musuh oleh oknum pejabat, sehingga begitu berpapasan waktu hendak konfirmasi dan mintai klarifikasi terhadap temuan kesenjangan sosial di Tanah Datar, oknum Sekda terkesan antipati, dan bersikap arogan, bahkan oknum pejabat tersebut dinilai Elpis akan ayunkan tangan hendak memukul dirinya.
“Handphone saya mau dirampas, dan saya mau dipukul oknum ini”, ungkap Elpis dalam durasi Videonya.
Saat berita ini diturunkan, detakmedia.com belum bisa konfirmasi dengan oknum Pejabat terkait insiden arogansi ini. (Roni Leriang)