Belitung Timur | Detak Media.com
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Belitung Timur menggelar Dialog Kepemudaan dengan tema “Peran Pemuda sebagai Garda Terdepan dalam Melawan SARA dan Intoleransi” di Cafe Kupi Kulong Minyak Manggar, Ahad (27/7/25) Malam.
Dialog dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-52 KNPI ini didukung oleh Badan Intelijen Nasional dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Dialog menghadirkan banyak pihak, mulai dari Forkopimda Kabupaten Beltim, tokoh pemuda hingga siswa sekolah.
Ketua Umum KNPI Beltim, Wahyu Setiawan mengatakan acara dialog kepemudaan ini merupakan inisiasi pemuda sebagai garda terdepan dalam melawan Sara dan intoleransi. Dialog sebagai bentuk bagaimana pemuda membangun harmonisasi di tengah berbagai keberagaman Suku Agama Ras (SARA) yang ada di Kabupaten Beltim.
Toleransi di Kabupaten Beltim itu harus dijaga karena sampai hari ini harmonisasi itu sangat bagus di sini. Salah satu contohnya, Bapak Bupati yang terpilih berasal dari suku ataupun agama yang berbeda dan minoritas tetapi menjadi kepercayaan masyarakat Beltim,” kata Wahyu.
Menurut ketua knpi wahyu sengaja membuat dialog di tempat terbuka seperti warung kopi atau cafe, tidak di gedung yang formal. Tujuannya untuk memberikan suasana yang baru di dalam ruang dialog ataupun ruang berdiskusi.
Karena konsepnya ini berhubungan dengan kepemudaan. Konsep seperti ini sudah dilaksanakan sejak 2024, dan di tahun ini dialog kita yang ketiga kalinya digelar KNPI dengan tema yang berbeda,” ungkap Wahyu.
Sementara itu Bupati Beltim, Kamarudin Muten yang diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah Beltim, Hendri Yani mengatakan dialog dan tema yang diangkat cukup menarik. Mengingat, KNPI sebagai wadah pemuda harus mampu mengambil isu-isu strategis terutama berkaitan dengan keutuhan bangsa.
Kita tahu bahwa kalau toleransi tidak terawat dengan baik akan problem juga bagi harmonisasi bangsa. Disharmoni itu merupakan kerugian besar bagi kita, apalagi kalau terjadi konflik.
Dengan adanya momentum diskusi dan dialog, menurut Kulok nantinya akan terbangun pemahaman, bahwasanya isu-isu intoleransi, SARA itu patut untuk dibicarakan oleh publik. Namun dengan tetap mengedepankan pendidikan keterbukaan.
Bagi Pemkab Beltim dengan adanya kegiatan ini kan terbantu. Di tingkat masyarakat, terutama pemuda sudah mengambil peran ini. KNPI membantu pemerintah dengan mengajak tokoh dan pelajar untuk melawan perpecahan SARA dan intoleransi. (Tomy)