Photo Aguslim I,S.Pd

‎‎Tanah Datar | Detak Media.com

Berdasarkan Surat Kepala Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Nomor 0991/c7.1/DM.00.02/2025. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar mengutus satu orang guru pertingkat jenjang sekolah yaitu: Herlina Suryati S.Pd (Pengawas Satuan Pendidikan) dari perwakilan Paud, Aguslim 1,S.Pd (UPT SDN 01 Lima Kaum) perwakilan dari SD dan IFDAL ARI YUSUF,S.Pd.I (UPT SMP 1 Tanjung Baru) perwakilan dari SMP untuk menjeput ilmu menambah kopetensi guru yang akan di tuangkan kepeserta didik.

‎Penguatan Pelaksanaan Kepanduan dan Ekstrakurikuler dalam Mendukung Program Pendidikan Karakter Melalui Implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebab pendidikan di abad 21 tidak hanya menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat.

‎Untuk itu, sekolah perlu menghadirkan program yang mampu menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui penguatan pelaksanaan kepanduan dan kegiatan ekstrakurikuler dengan berlandaskan pada Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Kepanduan sebagai Wadah Pembiasaan Positif Kegiatan kepanduan atau Gerakan Pramuka sudah lama dikenal sebagai ruang pembinaan karakter yang efektif. Melalui kegiatan baris-berbaris, jelajah alam, pertolongan pertama, hingga kegiatan sosial, peserta didik dibiasakan untuk disiplin, mandiri, dan peduli pada sesama.

‎Nilai-nilai ini sejalan dengan semangat Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia yang menekankan pada kebiasaan positif, seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian. Ekstrakurikuler sebagai Ruang Kreativitas Selain kepanduan, berbagai kegiatan ekstrakurikuler di bidang pramuka, seni, olahraga, sains, maupun literasi menjadi sarana strategis untuk menumbuhkan potensi dan kreativitas peserta didik. Kegiatan ini mengajarkan keberanian untuk mencoba hal baru, menumbuhkan rasa percaya diri, sekaligus membangun kerja tim.

‎Dengan demikian, ekstrakurikuler menjadi bagian penting dalam mengimplementasikan kebiasaan positif yang membentuk peserta didik yang berkarakter unggul.

‎Implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Melalui kepanduan dan ekstrakurikuler, sekolah dapat mengintegrasikan tujuh kebiasaan anak Indonesia ke dalam praktik nyata. Kebiasaan tersebut meliputi: 1. Bangun pagi-Melatih disiplin diri dan manajemen waktu 2. Beribadah Membentuk karakter religius dan etika. 3. Berolaraga Menjaga kesehatan fisik dan mental. 4. Makanan sehat dan bergizi-Mendukung tumbuh kembang dengan optimal 5. Gemar belajar Mengembangkan kreatifitas dan berfikir kritis. 6. Bermasyarakat-Menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab sosial. 7. Tidur cepat-Memastikan istirahat cukup untuk pemulihan fisik dan mental Dengan integrasi ini, kegiatan kepanduan dan ekstrakurikuler tidak hanya menjadi kegiatan tambahan, tetapi juga media pembiasaan yang menghidupkan nilai karakter dalam keseharian peserta didik. Keberhasilan implementasi program ini memerlukan sinergi antara sekolah, pembina ekstrakurikuler, orang tua, dan masyarakat. Sekolah harus menyediakan dukungan program yang terstruktur, pembina memberikan pendampingan yang inspiratif, sementara orang tua memberikan dukungan moral agar anak termotivasi untuk aktif berpartisipasi. Penguatan pelaksanaan kepanduan dan ekstrakurikuler dengan mengintegrasikan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia merupakan langkah strategis dalam mendukung pendidikan karakter di sekolah.

‎Melalui program ini, peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga terbiasa hidup disiplin, mandiri, peduli, serta berjiwa nasionalis. Inilah wujud nyata pendidikan holistik untuk melahirkan generasi emas Indonesia yang berkarakter dan siap menghadapi tantangan zaman.

Loading