Belitung Timur | Detak Media.com
Kapolres Belitung Timur AKBP Indra Feri Dalimunthe, S.H., S.I.K., M.H., M.M. menghadiri kegiatan “Dialog Wartawan Mengenai Isu Jurnalis di Wilayah Kab. Belitung Timur” bertempat di Aula Pertemuan RM Vega Kec. Manggar Kab. Belitung Timur, Senin(01/09/2025).
Kegiatan yang dihadiri puluhan jurnalis dan anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Belitung Timur ini membahas membahas isu-isu krusial di dunia jurnalistik.
Dialog kali ini mengusung tema “Berita Yang Berimbang: Kekerasan Terhadap Wartawan dan Jurnalis Dilapor ke Dewan Pers.
Hadir dalam kesempatan kali ini Kapolres Belitung Timur AKBP Indra Feri Dalimuthe, S.H., S.I.K., M.H., M.M. Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers M. Jazuli, Kasat Intelkam Polres Beltim IPTU Maman Sulisman, S.H. serta para ketua organisasi pers seperti Sumarno (Ketua Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia/IPJI) dan Bastiar Riyanto (Ketua Persatuan Wartawan Indonesia/PWI Belitung).
Kapolres Belitung Timur AKBP Indra Feri Dalimuthe, S.H., S.I.K., M.H., M.M. saat dijumpai awak media mengatakan, “Hari ini kita menghadiri kegiatan Dialog Wartawan Mengenai Isu Jurnalis di Wilayah Kab. Belitung Timur. Ini bentuk soliditas antara Polres dan wartawan di Belitung Timur untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Dalam sambutannya, Ketua Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Belitung, Sumarno, menekankan pentingnya akurasi dan etika dalam membuat berita. “Setiap berita harus melalui proses komunikasi dengan narasumber yang valid. Wartawan tidak boleh sembarangan mencantumkan inisial atau opini pribadi yang tidak sesuai,” ujarnya. Ia juga mengingatkan para jurnalis untuk lebih bijak dan teliti dalam menyajikan berita di era teknologi yang semakin maju.
Sementara itu, M. Jazuli, Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, mengungkapkan keprihatinan atas fenomena yang terjadi di industri media. “Jumlah aduan yang masuk ke Dewan Pers naik 100% dibandingkan periode sebelumnya, kini mencapai 800 aduan,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan hak mereka dalam berinteraksi dengan media. Ia menambahkan bahwa menjamurnya media daring tidak diimbangi dengan kompetensi yang memadai dari para awak media, yang menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya aduan. (Tomy)