Asahan | Detak Media.com
Walaupun Kapolres Asahan telah menyatakan di media bahwa Penyediaan Makan bergizi Gratis (MBG), yang pengelolaannya dipercaya Pemerintah pada SPPG Polres Asahan telah melalui tahapan-tahapan yang benar steril, namun masyarakat dan orang tua dari beberapa siswa yang anaknya keracunan akibat mengkonsumsi MBG tidak percaya dan meminta agar Pengelolaan (SPPG) di Polres Asahan itu dihentikan.
Dari informasi yang didapat dan sumber yang tidak mau identitasnya diungkap di media menyatakan, bahwa lauk dan nasi nya berlendir dan ada aroma yang terasa seperti basi, ujarnya.
Ditempat terpisah, wartawan mewawancarai koki di warung nasi Padang yang berada di kota Kisaran.
Wartawan: Apa penyebab adanya lendir di makanan?
Koki: Kemungkinan menu itu dimasak satu hari sebelum di sajikan dan tidak dicuci yang bersih, atau ikan dan sayuran yang di beli bukan yang baru tapi ikan dan sayur sudah tidak baik.
Melalui Seluler wartawan menghubungi teman kita yang bekerja sebagai Ahli Gizi di sebuah rumah sakit yang cukup dikenal di Medan (tidak kita sebut nama rumah sakitnya), Menurutnya, Ada sejenis bakteri namanya Shi Gella atau E,Coli yang terdapat di makanan atau minuman yang tidak bersih dan higenis, dan apabila dikomsumsi dapat mengakibatkan kepala pusing, mua-mual dan muntah, itu akibat keracunan dari bakteri tersebut, ujarnya menutup selulernya, karena ada pekerjaan.
Alex Margolang ketua salah satu LSM di Asahan di temui di kantornya di jalan Rivai Kisaran, mengatakan agar Badan Gizi Nasional atau Pemerintah yang membidangi Makanan Bergizi Gratis, segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan pendistribusian MBG dari SPPG yang pengelolaannya dari Polres Asahan.
Kita tidak ingin terjadi lagi adanya siswa yang keracunan, akibat mengkonsumsi makanan yang didistribusikan SPPG Polres Asahan, ujarnya. (Agustua Panggabean)