Asahan | Detak Media.com

Menindak lanjuti adanya laporan salah satu LSM yang suratnya ditujukan ke Badan Gizi Nasional cabang Asahan, yang salah satu poin isi surat tersebut mengatakan, bahwa SPPG Kecamatan Air Joman yang dikelola Ustad kyai H. Herman Hanafi pengelolaan bahan bakunya tidak higenis.

Tetapi hal itu dibantah pihak pengelola (investor). Semua prosedur kita sudah ikuti mulai pengadaan tempat, peralatan dapur, makanan yang disajikan dan peralatan bagi koki dan transport.

Dan kita telah diuji kelayakannya oleh ahli gizi dan Dinas Kesehatan, ujar haji Herman pada media beberapa hari lalu di rumahnya.

Dilain tempat wakil Bupati Asahan Rianto yang diamanahkan bupati Asahan untuk menjadi Ketua Satgas MBG menyatakan diacara pertemuan membahas MBG dengan aktifis dan Mahasiswa diruang kerja kantor wakil.

Bahwa kita merasa bersyukur ada pihak investor yang mau melakukan investasinya membangun SPPG.

Bukan gampang membuka SPPG. Yang pertama, investor harus mengeluarkan modal awal sekitar 500 juta. 500 juta tersebut untuk penyediaan tempat,membeli peralatan, menyediakan beras, buah dan lain-lain.

Sementara dari Pemerintah dana persiswa untuk MBG Rp 15.000,- Dengan perincian Rp10.000 untuk pengadaan dapur, membeli bahan baku/peralatan

– Beras

– Lauk Pauk

– Sayur

– Bumbu

Dana Rp 3000

– Gaji Karyawan

– listrik

– internet

– Gas

– Transportasi

Dana Rp 2000

– Sewa gedung

– Peralatan Dapur

– Tempat makanan.

Dan bagi investor yang ingin buka SPPG mereka harus memenuhi persyaratan dari, pihak instansi terkait Dinas Kesehatan, Dinas lingkungan hidup, Badan Gizi Nasional dan dari BPOM.

Jadi tidak benar apabila ada LSM maupun media yang memberitakan adanya salah satu SPPG di Asahan yang pengelolaan dan bahan makanannya tidak higenis.

Harapan kita buat rekan-rekan media, LSM maupun masyarakat kita berpikir positif aja manfaatnya bagi anak-anak kita, dan mari kita sama-sama mengawasi program ini dengan baik maupun dari Bapak Presiden Prabowo ini.

Tiara Aritonang tokoh Pemuda di kecamatan Air Joman ditemui wartawan disalah satu warung kopi menyatakan, Kekesalannya terhadap LSM maupun media yang membuat berita yang isinya menyatakan SPPG Air Joman menyediakan makanan diduga tidak higenis.

“Saya punya anak yang masih sekolah di SD yang ada diair Joman, dan setiap harinya menerima MBG makanannya beberapa kali saya cek sudah sesuai dengan apa yang disarankan Badan Gizi Nasional, begitu juga sewaktu saya tanyak anak saya, makanannya enak, ada susu kotaknya tidak basi dan berbau, tetapi kurang banyak,” kata anak saya.

Silahkan mereka melakukan tugasnya sebagai sosial kontrol tapi jangan buat berita yang kurang benar, kita sebagai orang tua anak yang sekolah di air Joman yang setiap harinya anak kita menerima MBG senang dan mengucapkan terimah kasih pada mereka yang ikut mengawasi MBG di SPPG AirJoman ini.

Karena dengan ada pengawasan dari masyarakat dan sosial kontrol para investor akan berhati hati menyediakan menu makanan bagi siswa, ujar Tiara mengakhiri komentarnya. (Agustua Panggabean)

Loading