Detak media-Majalengka
Permasalahan di Pemerintahan Desa (Pemdes) Heuleut, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka – Provinsi Jawa Barat, Sepertinya tidak pernah sepi untuk dibahas dan dikupas.
Seperti kasus mobil siaga desa yang dibeli oleh Pemdes Heuleut pada tahun 2020 lalu. Belakangan mobil siaga tersebut diketahui tidak memiliki kelengkapan alias bodong, Hingga akhirnya mobil siaga desa tersebut harus berurusan dengan Kepolisian. Dan kini mobil siaga tersebut diamankan diPolres Majalengka.
Bahkan persoalan mobil siaga yang konon katanya akan diganti oleh Pemdes Heuelut. Namun hingga kini belum ada kejelasan.
Kini warga Heuleut kembali menyoal terkait anggaran pekerjaan hotmix jalan Dadali-Gandul yang dianggap oleh warga penuh dengan kejanggalan.
Pasalnya,anggaran hotmix tersebut sama persis dengan anggaran pengganti mobil siaga.Yang konon katanya diberikan Deril oknum pelaku penipuan mobil siaga yang dibeli Pemdes Heuleut.
“Coba kita lihat anggaran untuk pekerjaan hotmix itu Rp.199.205.150.Dan angka itu sama persis dengan uang pengganti yang telah diberikan Deril yang katanya sudah masuk ke rekening desa Heuleut yakni Rp.199.205.150.”ujar Dadang dengan nada heran dan curiga.
Dikatakan Dadang,selain adanya persamaan dianggaran pekerjaan hotmix dengan uang pengganti untuk beli mobil siaga.
Ia pun merasa heran dengan melihat dipapan informasi pekerjaan hotmix jalan Dadali-Gandul tersebut.
Sebab menurutnya,sumber anggarannya pun menyebutkan berasal dari pendapatan lain-lain (PLL).
“Pendapatan lain-lain itu dari mana,apakah dari wisata atau keuntungan dari BUMDes atau dari mana. Sedangkan diheuleut itu tidak ada wisata kalaupun dari keuntungan usaha BUMDes itu sangat tidak mungkin.”jelas Dadang.
Terus terang lanjut Dadang,ia mengaku baru mendengar ada pekerjaan desa sumber anggarannya dari pendapatan lain-lain.
“Saya menduga bahwa biaya pekerjaan untuk hotmix itu direkayasa lagi. Nanti ketika anggaran Rp.199.205.150 dikeluarkan oleh Pemdes Heuleut laporannya untuk hotmix. Padahal anggaran itu sebenarnya untuk membeli mobil siaga yang diambil dari dana desa (DD).”papar pria vokal didesa Heuleut ini.
“Kami sudah mencium gelagat kecurangan anggaran hotmix dengan uang untuk membeli mobil siaga. Sebab angkanya sama persis.”lanjut Dadang.
Selain anggaran untuk.pekerjaan hotmix jalan Dadali-Gandul menurut Dadang janggal.
Ia pun menilai bahwa pekerjaan hotmix tersebut diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Sementara menurut keterangan Kasi Kesejahteraan (Kasja) atau Ambang Heuleut,Ato Suharto.
Saat dikonfirmasi ditempat kerjanya,Jumat (31/3/2023) mengatakan, Bahwa sumber anggaran pekerjaan hotmix jalan Dadali-Gandul dari anggaran dana desa tahap 1 tahun 2023.
Saat ditanyakan kenapa anggarannya sama persis dengan anggaran pengganti mobil siaga.
Ato menjawab bahwa ia tidak mengetahui terkait angka nominal untuk pekerjaan hotmix tersebut.
“Untuk angka itu saya tidak tahu,silahkan tanyakan ke pak kuwu saja.Yang jelas anggaran hotmix itu dari DD tahap 1 tahun 2023.”jawab Ato Suharto.
Ketika kembali ditanyakan kenapa sumber anggaran untuk pekerjaan hotmix itu disebutkan dari pendapatan lain-lain.
Kasi Kesejahteraan Heuelut tersebut mengaku hal tersebut ia baru mengetahuinya setelah melihat papan informasi pekerjaan.
“Ya mungkin orang yang biasa bikin spanduknya keliru.Karena diawal saja ada yang salah,seharusnya dipapan informasi untuk desa Heuelut malah ditulis desa lain.”terangnya.
Selaku Kasja Heuelut,Ato mengakui bahwa pekerjaan hotmix didesanya tersebut.Sepenuhnya dikerjakan oleh orang luar desa Heuleut alias diborongkan.
“Pemborongnya orang Majalengka,tapi saya tidak tahu nama pemborongnya.Dan warga Heuleut tidak ada yang ikut bekerja dipekerjaan hotmix itu.
Itu sepenuhnya dikerjakan oleh pemborong,saya hanya mengawasi saja.”pungkas Kasj desa Heuleut ini.
(Edi).