Belitung Timur | Detak Media.com
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengapresiasi Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Beltim yang menjalankan program Kampung Tangguh Anti Narkoba ini.
Program ini kerjasama antara Pemkab Beltim dengan Polres Beltim. Kali ini, pencanangan dilakukan kepada Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Renggiang.
“Program Kampung Tangguh Anti Narkoba ini merupakan bukti nyata komitmen kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan bersih dari narkoba,” kata Staf Ahli Bidang SDM Kemasyarakatan, Zikril saat mencanangkan Kampung Tangguh Anti Narkoba di Desa Simpang Tiga, Rabu (21/8).
Hadir dalam pencanangan itu, Kapolres Beltim AKBP Indra Feri Dalimunthe, Camat Simpang Renggiang Adi Yusman, Kepala BNN Belitung Kompol Agus Handoko, Koramil Manggar, perwakilan dari TNI AU, perwakilan perusahaan, BPOM, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, forum anak desa simpang tiga, perangkat desa, satlinmas dan masyarakat.
Dikatakan Zikril, peredaran narkoba saat ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat, termasuk di Beltim.
“Berdasarkan data yang kami peroleh, kasus narkoba yang ditangani oleh Polres Beltim menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Untuk itu, pencanangan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya memerangi dan mencegah penyebaran serta penyalahgunaan narkoba,” kata Zikril dalam sambutannya.
Ia menyampaikan Tim Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Beltim, telah melaksanakan kegiatan sosialisasi narkoba pada kelompok beresiko, melakukan skrining napza dengan aplikasi sinapza untuk mendeteksi secara dini kemungkinan remaja maupun masyarakat yang telah mengkonsumsi napza.
“Saya mengajak seluruh pihak terutama keluarga sebagai garda terdepan yang memiliki peran dalam mencegah bahayanya narkoba, serta memberikan dukungan kepada pemuda untuk mengembangkan potensi diri dalam bidang pendidikan, olahraga, seni, dan kewirausahaan,” ujarnya.
Disisi lain, Kapolres Beltim mengatakan sinergi antara TNI, POLRI, dan pemerintah sangat penting dalam mendukung masyarakat agar jauh dari narkoba. Ia berharap agar pencanangan kampung tangguh anti narkoba ini bukan hanya menjadi seremonial semata, tetapi benar-benar bermanfaat untuk membentengi generasi muda dari pengaruh narkoba.
Camat Adi Yusman mengatakan Kampung Tangguh Anti Narkoba ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba melalui pendekatan yang komprehensif.
“Agar lebih efektif, program ini tentu harus melibatkan pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah desa, aparat keamanan serta semua unsur yang terlibat dalam upaya memerangi narkoba,” jelas Camat Adi.
Ia menjelaskan peredaran narkoba adalah ancaman serius yang membayangi setiap orang. Ibarat virus, narkoba dapat menginfeksi dan merusak tatanan kehidupan masyarakat.
Masyarakat memiliki peran yang sangat krusial dalam mencegah masuknya narkoba ke lingkungan terutama masyarakat Desa Simpang Tiga yang ditetapkan sebagai desa tangguh anti narkoba. Saya harap kita saling membangun komunikasi dan selalu waspada terhadap segala bentuk aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan narkoba,” ungkap Adi Yusman. (Tomy)