Tanah Datar | Detak Media.com
Terendus sebanyak 60 Unit rumah yang dibangun pemerintah untuk relokasi terpadu korban bantuan Galodo 11 Mei 2024 lalu, sampai saat ini masih ditempati oleh 21 Kepala Keluarga (KK), sementara sisanya hanya didatangi oleh penghuni pada hari Sabtu dan Minggu.

Terpantau media ini di lapangan, rumah yang seharusnya merupakan hunian tetap (Huntap) bagi warga terdampak dan yang berada pada zona merah (RedZone), namun sebanyak 39 KK hanya sekadar memiliki dan terima jatah, sepertinya target bantuan yang diserahkan oleh pemerintah pusat untuk Huntap tidak tercapai.
Jumat (11/07), sejumlah warga yang tergabung dalam penerima manfaat bantuan huntap menggelar rapat konsolidasi di Aula Relokasi, terlihat antusias warga penghuni untuk segera menempati lokasi tersebut, namun masih ada yang terkesan enggan untuk menempati, paling tidak sebanyak 39 KK hanya sebagai pemilik di atas kertas, karena mereka masih berdiam d rumah asal mereka.
Sementara saat kunjungan Bupati Tanah Datar Eka Putra,SE,MM pada Selasa (8/07), menegaskan jika tidak dihuni oleh penghuni lainnya, mohon segera ditarik karena masih banyak korban terdampak yang membutuhkan, demikian disampaikan kepada kepala dinas Perkim LH Kabupaten Tanah Datar via telepon selularnya.
Sementara bertolak belakang dengan stattemen dan tujuan dari pemerintah, adalah Anto yang merupakan wakil ketua warga relokasi penghuni tetap, dia menyebutkan bahwa jangan itu (sebanyak 21 KK) yang disampaikan kepada Bupati, sampaikan saja sudah ditempati semuanya, kata Anto kepada inisial “P” dan “Ir” yang juga peserta rapat Jumat (11/07) di Aula Relokasi.
Hal yang sama pun disampaikan oleh oknum ketua warga penghuni relokasi Hunian Tetap Asep, bahwa tidak perlu disampaikan kepada Bupati bahwa penghuni kita hanya 21 KK, sampaikan saja bahwa kita sudah menempati semua.
“Jangan Diberitahu dan jangan dilaporkan kepada Pemda bahwa rumah ini hanya ditempati oleh 21 KK, karena semua yang terdaftar dan tercatat itu adalah warga kita”, ucap Asep yang saat ini juga menempati rumah pribadinya dan tidak mendiami rumah bantuan tersebut.
Pantaun detakmedia.com di lapangan (pada huntap), terlihat rumah yang kosong hanya dijadikan objek liburan oleh pemilik yang terima bantuan tersebut selain 21 KK yang saat ini betul-betul sudah menempati, sementara 39 KK lainnya, tidak memanfaatkan bantuan responsibility (tanggap cepat) pemerintah sebagai peduli kemanusiaan. (Roni Lereang)