Asahan | Detak Media.com

Unjuk rasa masyarakat kota Kisaran yang bertempat tinggal di kelurahan Tebing Kisaran kecamatan Kisaran Barat kabupaten Asahan merasa kecewa atas kosongnya para pejabat di Kantor Bupati, Selasa (26/8) Asahan, mulai dari Bupati/wakil, sekda, asisten tidak ada ditempat.

Menurut salah satu staft yang bertugas di kantor bupati Asahan para pejabat lagi keluar kota.

Alex Margolang kordinator aksi dari LSM BARABAS mengatakan, niat mereka datang ke kantor Bupati ingin meminta agar BUPATI Asahan segera memerintahkan Sat Poll PP membongkar akses jalan umum gang Setia yang telah ditutup oleh yayasan Pendidikan Maitreyawira Kisaran.

Karena tanah itu adalah hibah warga kelurahan Tebing Kisaran Puluhan tahun yang silam untuk digunakan menjadi akses jalan umum.

Tapi kenapa sekarang dikuasai dan ditutup dijadikan bangunan Vihara dan mushola di gang tersebut.

Dan sejak naiknya permasalahan ini pihak DPRD kabupaten Asahan melalui Komisi C suduh melakukan Rapat dengar Pendapat,dan solusinya jalan atau GG Setia itu harus dikembalikan seperti semula menjadi akses jalan.

Sementara dari Sat Poll PP juga telah mengeluarkan berbentuk surat larangan untuk membangun, mengusahai melalui SP 1, 2 dan 3. Tapi kenyataannya menurut Alex Margolang, pihak Yayasan telah mendirikan Vihara dan musholla di jalan/GG Setia tersebut.

Jadi kami hadir disini maksudnya di kantor Bupati, bersama rekan rekan dari masyarakat kelurahan Tebing Kisaran meminta Bupati segera membongkar akses jalan / GG Setia tersebut untuk dikembalikan seperti semula menjadi akses umum.Jangan nanti masyarakat bertindak merobohkan bangunan itu dijadikan pidana, Sarah.

Tapi nyatanya tidak ada satu orangpun Pejabat, mulai dari Bupati/ wakil, Sekda, Asisten berada di kantornya.

Ini yang kami temui dan membuat kami kesal,dan menyesal memilih Taufik Siregar SSos /Rianto tahun 2024 lalu menjadi Bupati dan wakil di kabupaten Asahan.

Ditempat terpisah Pemuka Masyarakat Dan Tokoh Agama di Kisaran yang tidak mau namanya disebut, meminta ke bupati Asahan jangan bermain main dengan rakyat, Suara Rakyat dapat menjadi air dan dapat menjadi api. (Agustua Panggabean)

Loading