Untuk mereka yang tumbuh besar di era 2000an mungkin tidak akan mengenal sosok musisi ini, tapi bagi para kawula muda era 90an tentu sudah tidak asing lagi. Apa lagi bagi mereka yang menyukai Alv Band atau Nugie Band dengan album Threelogi nya Bumi,Air dan Udara. Basis sekaligus pemililik nama panggilan ALEX KUPLE ini adalah sosok yang familiar bagi para musisi dan pendengar musik di era tersebut.
Basis handal yang memiliki nama asli Alex Aryawan Prihatmo Raharjo ini kelahiran Kediri 20 Mei 1969 kariernya melejit dan sosoknya mulai dikenal saat Nugie mengeluarkan solo albumnya Bumi. Hits lagu “tertipu” wara wiri di berbagai radio dan MTV Ampuh saat itu. Musik Grunge atau alternative rock tengah merajai di awal tahun 90an saat Album Nugie dan Alv band di rilis.
Sosok Alex KUPLE yang ikut melambungkan album Nugie “Bumi” menjadi idola para musisi tahun 90an, kepiawaian nya mencabik bass guitar manjadikan Alex Sebagai musisi additional player dalam project musik beberapa musisi kenamaan. Nugie,Baim,Tere,Fariz Rm,Dedi Dhukun,Dian Pramana Putra,Oppie Andaresta,Mus Mujiono, Syaharani, Tien Jamain, Che Cupumanik, Base Jam dan masih banyak lagi.
Alex yang kini telah memiliki tiga orang putri Salsa,Salma dan Shakila dari seorang istri bernama Astrid setelah 24 tahun berkarier secara profesional di dunia musik masih tetap konsisten dalam berkarier di dunia musik Indonesia.
Terakhir saat di temui di acara Grunge Tribute To Big Four di Hard Rock Cafe Jakarta, dia tampil bersama band Tribute Pearl Jam nya yaitu Perfect Ten.
Saat di tanyakan tentang keberadaan Grunge saat ini dan perkembangannya Alex mengatakan “Grunge masih ada dengan regenerasinya bahkan saya mengajar juga kadang memberikan materi dari lagu-lagu Grunge, Era Grunge sekarang ini lebih modern mungkin bisa dibilang Post-Grunge”tambahnya.
Beberapa band yang pernah di singgahi nya adalah Syndrome, No Smoking Band, Last Few Minute, Nugie Band, ALV Band, Jimmu, Lord Mahila, Bicara Jazz Band, Baim Trio dan lain lain. Alex kini menjadi pengajar di Purwacaraka BSD Tangerang Selatan, dan sebagai jurnalis musik di sebuah majalah juga additional player di beberapa band.
“Saya masih menikmati dalam setiap perform di setiap event dengan siapapun dan band apapun,terakhir saya terlibat dalam project band bersama nito dan kawan lama saya di 40+ Band, tanpa di sadari 24 tahun sudah saya berkarier dan saat ini Industri musik Indonesia makin berkembang, terutama karena kemajuan teknologi yang Makin memudahkan musisi berkarya Dan memperkenalkan karyanya ke publik secara luas mendunia. Saran buat musisi muda manfaatkan kemajuan teknologi dengan maksimal, terus berkarya yang terbaik,”ungkapnya (Dri)