Depok, Detak Media.com
Untuk mengurangi tingkat pengangguran serta menambah pengetahuan, Salon Tamiang mengadakan kursus dan pelatihan tata rias pengantin bagi remaja dan ibu ibu yang belum bisa atau mahir tentang merias pengantin.
Salon Tamiang yang sudah beberapa kali mengadakan pelatihan di bidang kecantikan, kali ini mengadakan pelatihan mengenai tata rias pengantin yang bekerjasama dengan dinas pendidikan kota Depok. Salon Tamiang yang dikelola oleh bu Intan beralamat di jalan Mukhtar Raya No 84, merupakan lembaga kursus dan pelatihan atau LKP yang sudah bekerjasama dengan dinas pendidikan ini berkomitmen akan membantu pemerintah kota Depok dalam meminimalisir pengangguran khusus nya para wanita dengan memberikan ilmu tentang tata cara merias pengantin.
“Mereka kita berikan pelatihan selama kurang lebih 3 bulan dan waktu kursusnya 3 kali seminggu, dengan tujuan setelah mereka mahir tentu bisa bekerja sendiri atau bergabung dengan salon kecantikan yang sudah ada dengan memanfaatkan ilmu yang sudah diberikan selama kursus,” ungkap Bu Intan di sela sela kegiatannya melaksanakan pelatihan.
Bu Intan selaku pemilik salon kecantikan dan juga sebagai instruktur LKP menerangkan, kegiatan ini merupakan kegiatan dalam upaya memberikan pendidikan kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberi peluang lapangan pekerjaan sehingga pengangguran yang ada di Kota Depok bisa mengalami penurunan, terangnya.
Kasie Dikmas (pendidikan masyarakat) Dinas Pendidikan Kota Depok Bambang kepada media ini mengatakan bahwa pelatihan atau kursus kecantikan ini bertujuan untuk memberdayakan remaja atau ibu ibu yang dalam kegiatan sehari harinya bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk mendapatkan pemasukan buat keluarga dengan menerima order riasan pengantin.
“Mereka kita berikan kursus agar pengetahuan tentang rias pengantin bisa dimanfaatkan buat tambahan pendapatan keluarga,” jelas Bambang
Lebih lanjut dikatakannya, kursus atau pelatihan ini merupakan modal dasar bagi remaja atau ibu ibu yang ikut kursus untuk mengembangkan pengetahuannya di bidang rias.
“Mereka kita berikan dasar dasar tata cara rias, dan setelah selesai kursus atau pelatihan ini tinggal bagaimana mereka mengembangkan ilmu yang didapat dengan sering melakukan rias atau mereka bisa bekerja di salon kecantikan dengan modal kursus yang sudah diperoleh,” terangnya.
Ibu farmi dan ibu Yeni yang juga sebagai tenaga pengajar di LKP Salon Tamiang mengatakan, dengan kondisi seperti sekarang ini, perlu kreatifitas untuk membangun usaha usaha kreatif, salah satunya menjadi perias.
“Melalui kegiatan positif peserta kursus dapat memanfaatkan dan menjalankan pendidikan sebaik baiknya, sehingga bisa menjadi profesi yang menguntungkan serta mengurangi angka pengangguran, semoga nantinya peserta bisa menjadi penata rias yang handal yang professional dan mampu bersaing dengan penata rias lainnya, harap ibu Yeni dan ibu farmi.(Ika)