Kab. Bogor, Detak Media.com

Amanah Pembukaan UUD ’45, sangat jelas menyiratkan salah satu, tujuan kemerdekaan adalah “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Karena Bangsa yang maju adalah Bangsa yang cerdas, tentu belajar dari pengalaman pahit bangsa kita selama 350 tahun dijajah Belanda, pertanda bangsa kita berada dalam kebodohan. Sehingga pasca kemerdekaan pendidikan SDM menjadi yang utama dalam kehidupan berbangsa lalu.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, mendefinisikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sangat minimnya kesempatan dan kemampuan warga , khususnya warga Desa Jonggol Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, mengenyam pendidikan secara formal, menggerakkan hati seorang Kades Jonggol H. Yofi Mohamad Safri, SE , meluncurkan program bernama, “Jongggol English Club'” .(JEC), dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi mencerdaskan warga Desa Jonggol.

Menurut Kades H. Yofi , yang baru memangku jabatannya pasca pelantikan akhir bulan Desember 2019 lalu, kepada awak media ini, menyatakan bahwa J.E.C ini adalah sebuah wadah perkumpulan masyarakat Desa Jonggol, yang spesifik upaya meningkatkan kemampuan peserta agar dapat berbicara dan mempraktekkan secara langsung berbicara dalam bahasa Inggris.

Pasca peluncuran program tersebut, kegiatan yang dimotori oleh sdr Rafli, salah seorang anggota Karang Taruna Desa Jonggol, serta merta secara proaktif dibantu para Volunteer (Relawan). Para anggota perkumpulan berinteraksi dan mempraktekkan bicara bahasa Inggris, demi peningkatan kemahiran berbahasa Inggris mereka.

Sebelumnya di Desa Jonggol juga telah berlangsung kegiatan belajar, les kursus atau private bahasa Inggris Gratis untuk warga , dengan singkatan sama tapi kepanjangannya beda, yakni J.E.C (Jonggol English Course). Pesertanya kebanyakan dari pemula atau awam bahasa Inggris.

Kursus telah berjalan selama 2 bulan, tetapi pasca merebaknya pandemi Covid-19, kegiatan belajar terpaksa dihentikan sementara, sampai keadaan normal kembali.

Salah satu perbedaan antara Jonggol English Club’ dengan Jonggol English Course, adalah jumlah peserta Jonggol English Club’ yang lebih sedikit sehingga mudah mengikuti PSBB ataupun protokol kesehatan yang diterapkan.

Seyogiyanya pendidikan dalam rangka peningkatan SDM, Mencerdaskan masyarakat adalah tanggungjawab kita semua. Pendidikan secara formal sangat terbatas dalam hal kesempatan dan kemampuan finansial, untuk itulah program yang kita luncurkan ini mudah2an bermanfaat, menjadi sebuah solusi dan sekiranya bisa menjadi rule model bagi yang lain,” pungkasnya optimistis

Penulis : Gultom

Loading

By redaksi