Tanggamus, Detak Media.com
Pemerintah Kabupaten Tanggamus bersama Forkompimda Kabupaten Tanggamus, menggelar Apel Siaga Menghadapi Bencana Alam, Bencana Non Alam dan Cuaca Ekstrim di Kabupaten Tanggamus, di Lapangan Pemda Tanggamus, Senin (9/11/2020).
Bertindak sebagai Pembina Apel, Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani, dan dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Tanggamus, diantaranya Ketua DPRD Heri Agus Setiawan, Dandim 0424 Letkol Arman Aris Sallo, Kajari David P Duarsa, Wakapolres Kompol Heti Fatmawati, Sekdakab Hamid Heriansyah Lubis, para Asisten, Staf Ahli Bupati, serta Kepala OPD Pemkab Tanggamus.
Apel diikuti oleh jajaran Kodim 0424 Tanggamus, Polres Tanggamus, BPBD, Satpol PP, Dishub, OPD, Basarnas, Tagana, PMI, Pramuka dan RAPI Tanggamus. Bupati Hj.Dewi Handajani dalam sambutan menyampaikan bahwa dirinya menyambut baik pelaksanaan Apel Siaga, yang merupakan wujud sinergitas antara Pemerintah Daerah, TNI, Polri, serta instansi dan komponen masyarakat yang terlibat langsung dalam penanggulangan berbagai bentuk bencana yang dimungkinkan akan terjadi di wilayah Kabupaten Tanggamus.
Bupati menerangkan, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh BMKG, pada akhir tahun 2020 akan terjadi peningkatan curah hujan akibat intensitas fenomena alam dibeberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tanggamus. Dimana dampak fenomena alam tersebut dapat berupa bencana hidrometeorologi, antara lain; banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi dan tsunami. “Kabupaten Tanggamus merupakan daerah yang diberi anugerah Tuhan dengan berbagai potensi yang dimiliki. Namun dibalik itu, dari komposisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, Kabupaten Tanggamus menyimpan potensi bencana yang diakibatkan faktor alam maupun non alam,” ungkap Bupati. Masih kata Bupati, dampak dari curah hujan yang cukup tinggi, baik di tahun lalu maupun tahun ini telah dirasakan, yaitu terjadinya banjir dan tanah longsor yang terjadi dibeberapa daerah di Kabupaten Tanggamus, seperti Kecamatan Bandarnegeri Semuong, Semaka, Wonosobo, Kelumbayan dan daerah lainnya.
Oleh karenanya terkait kesiapsiagaan yang dilakukan dalam menghadapi bencana, Bupati meminta kepada semua pihak, untuk melalukan beberapa hal, yakni ;
- Melakukan pemetaan wilayah rawan bencana, sehingga mudah menempatkan personil dan menentukan cara bertindak.
- Melatih kemampuan pribadi personil yang bermanfaat untuk pertolongan kepada korban bencana, serta melatih kemampuan dalam menggunakan alat penanggulangan bencana.
- Persiapkan alat penanggulangan bencana semaksimal mungkin, sehingga bila ada bencana dan tanggap bencana maka siap untuk dioperasionalkan.
- Mempersiapkan Posko di wilayah yang menjadi langganan bencana, sehingga mudah untuk digerakkan.
- Adakan patroli diwilayah rawan bencana secara sinergis dan saling mengisi untuk memonitor wilayah.
- Jalin sinergitas dan kebersamaan, serta laksanakan tugas dengan ikhlas.
- Jaga kesehatan dan selalu berdoa kepada Tuhan agar dijauhkan dari segala bencana khususnya wilayah kabupaten Tanggamus.
Kemudian terkait bencana non alam, yakni adanya pandemi Covid-19, Bupati menyampaikan update data perkembangan Covid-19 di Kabupaten Tanggamus. “Data terakhir 84 orang yang terpapar Covid-19. Terkait hal tersebut Saya menghimbau kepada kita semua dan seluruh masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan yang tepat. Ini adalah upaya yang kita lakukan secara bersama-sama untuk memutus rantai penularan Covid-19,” harap Bupati.
Selanjutnya kepada seluruh aparat pemerintahan, baik dari tingkat Kabupaten sampai dengan tingkat RT dan RW, Bupati mengajak untuk terus melakukan edukasi terhadap masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan. “Ayo lakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan, untuk mencegah penularan Covid-19,” ajak Bupati.
Usai pelaksanaan Apel, Bupati dan Forkopimda melakukan peninjauan kesiapan satuan dan sarana penanganan bencana di Kabupaten Tanggamus, sekaligus memberikan semangat kepada Tim Siaga dalam melaksanakan tugasnya.
Penulis : Masri sp