Misteri Senen Pahing dan Punden Nyai Gendro Sari Yang Dikeramatkan di Desa Losari

Nganjuk, Detak Media.Com

Desa Losari adalah salah satu desa di Kecamatan Gondang paling utara dan berada ditengah tengah dikawasan hutan BKPH Ngujung Timur. Sebagai tanda wujud syukur sehabis panen raya Pemerintahan Desa Losari Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk mewujudkan dengan acara sedekah bumi (bersih desa) bertempat di Punden Raden Sumber, Nyi Gendrosari, Raden Umar Sa’id yang dikeramatkan di desa Losari. (05/07/21).

Acara yang dihadiri Kepala Desa Losari dan Muspika Gondang berlangsung dengan lancar dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan, cuci tangan, jaga jarak dan selalu memakai masker. Acara dimulai tepat pukul 09, 30 dan ada sedikit hiburan berupa wayang kulit sebagai syarat pada waktu dilaksanakan kenduri di punden demi melaksanakan tradisi leluhur yang turun temurun dari generasi ke generasi.

Kepala Desa Losari Mungin ketika ditemui awak media mengatakan, sebagai wujud syukur atas panen yang telah usai dengan cara syukuran di punden atau yang lebih dikenal dengan bersih desa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Acara ini dilakukan tiap satu tahun sekali dan dalam melaksanakan acara ada 2 pilihan yaitu hari Senin Pahing dan Jum’at Pahing itupun tradisi dari leluhur kami desa losari, pungkas Mungin.

Juru Kunci Punden Mbah Sakim, juga membenarkan apa yang dikatakan kepala desa kalau disini kita hanya meneruskan tradisi leluhur dan sudah menjadi kewajiban kami untuk nguri nguri budoyo jowo (melestarikan budaya jawa,red).

“Menurut mitos masyarakat desa Losari dengan mengadakan sedekah bumi ini mereka yakin kalau panen mereka akan melimpah ruah karena mendapat jangkungan (restu) dari yang mangku desa atau danyang,” ungkap juru kunci Sakim.

Dalam lokasi makam punden terdapat 3 makam keramat yaitu Raden Sumber yang wafat tahun 1602, Nyi Gendrosari wafat tahun 1658, dan Raden Umar Sa’id yang wafat pada tahun 1603.

Mungin berharap kedepannya tradisi leluhur ini tetap dilestarikan jangan sampai punah termakan jaman karena tradisi ini merupakan salah satu kebanggaan desa losari. (Widodo)

Editor : Irfan Lubis