BOGOR | Detak Media.com
Perkembangan dunia yang begitu hebat saat ini ternyata dirasakan punya sisi negatif terhadap peradaban sosial masyarakat yakni semakin tipisnya rasa kepedulian, persaudaraan terhadap sesama.
Hal ini mengilhami beberapa pengurus dan warga paguyuban Denhaag Kota Wisata Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor melaksanakan acara Denhaag Foresty, Bazaar Makanan di fasilitas tanah kosong samping gerbang Cluster Denhaag Kota Wisata, Sabtu (18/9/2021).
Boy Farok selaku pelaksana kegiatan Denhaag Foresty, kepada awak media menyatakan untuk menjalin silaturahmi antar warga, supaya lebih kompak, lebih peduli sesama dan lebih guyub lagi, serta pula untuk mengisi kejenuhan warga pasca seminggu bekerja. Pihaknya bersama warga paguyuban lainnya sepakat mengadakan acara Denhaag Foresty Bazaar makanan dan minuman diakhir pekan yang dimulai hari ini.
“Kita mengusung konsep Foresty dengan memanfaatkan space kosong disamping cluster kita ini, tentu dengan minta izin juga kepada management Kota Wisata. Lahan yang sebelumnya kurang terawat dengan tumbuhnya rumput dan semak liar perlahan kita bangun untuk dikelola menjadi suatu tempat yang digunakan untuk juga aktifitas bersifat “rekreasi dan sosial interaksi,” Ujar Boy.
Boy menambahkan, bahwa peserta Bazaar warga Denhaag siapa saja yang mau berpartisipasi dan menjadi ajang untuk saling kenal dan silaturahmi. “Konsepnya dari kita. Oleh kita, Untuk kita dan orang lain, artinya siapapun silahkan mampir, ini tempat terbuka belanja makanan dan minuman yang tersedia. Hal ini juga akan memberikan motivasi lebih untuk berkreasi bagi peserta Bazaar, karena makanan dan minuman racikan dan kreasi sendiri warga Denhaag,” jelas Boy.
Kedepannya, Boy mengatakan akan terus melanjutkan acara Bazaar seperti ini diakhir pekan, dan berganti dengan Bazaar lain bukan terbatas makanan dan minuman saja, tetapi juga dengan komoditas kreasi lainnya.
“Harapannya melalui ajang Bazaar ini antar warga Denhaag semakin solid, kompak, guyub, tetangga adalah menjadi saudara terdekat, lalu kemudian meminta setiap peserta Bazaar membungkus makanan untuk dibawa pulang awak media, agar dinikmati bersama keluarganya,” pungkas Boy dengan penuh keramahan dan kekeluargaan.
Lokasi tempat ini berada di sebelah kanan gerbang pintu masuk Cluster Denhaag kini mulai tampak tertata rapi dengan konsep Forestry, berupa ruang terbuka dengan taman kolam air mancur, rumah pohon, tempat santai saung, dan beberapa prasarana masih terlihat dalam proses pembagunan. Hamparan rumput hijau dengan beberapa pohon besar yang dibiarkan hidup memberi suasana benar-benar alami.
Cluster Den Haag Kota Wisata saat ini sudah dihuni sekitar 50 sampai 65 warga yang aktif. “Dulu banyak rumah kosong kanan-kiri, sekarang sudah ramai jadi melalui ajang ini kami tambah saling mengenal,” tutur seorang ibu Siregar yang telah tinggal lebih dari 20 tahun di cluster Denhaag.
Kagiatan Bazaar kali ini menyediakan aneka makanan kreasi warga sendiri mulai dari Nasgor Kunyit, Nasi Uduk Ayam Kuning Goreng, Siomay, Ketoprak, Tahu Jeletot, Mie Kangkung, Rawon, Salad Solo, Ketan Bakar, Colenak, Ikan Arsik, dan aneka minuman Jahe, Kopi, dll.
Seorang pengunjung yang juga warga cluster bernama Ibu Willy sambil ditemani ketiga putrinya bersantap siang menyatakan kegembiraannya. “Saya senang dengan kegiatan ini, habis beres beres rumah, cari santai dan makan nggak perlu lagi pergi jauh-jauh keluar Kota Wisata, apalagi sedang pandemi, cukup disini saja, tempat nyaman, jenis makananpun banyak,” ungkapnya. (Gultom/BJS)
Editor : Admin