Lampung Utara, Detakmedia.com
Viralnya pemberitaan di media sosial terkait masalah dua unit mobil truk bernopol BE 9231 WC dan BE 9167 WD bermuatan pupuk subsidi jenis PHONSKA yang di duga di selewengkan oleh pihak perusahaan PETROKIMIA Lampura yang sedang parkir di tepi jalan tepatnya di sisi jalan di desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) yang berhasil terekam camera tim liputan awak media online yang tergabung dalam organisasi Pengurus Ikatan Wartawan Online Lampung Utara (PD-IWO Lampura) pada Kamis (24/3) kemarin sontak menjadi sorotan masyarakat, ketua Gapoktan dan Poktan kabupaten setempat.
Pasalnya menurut keterangan Mansur salah seorang sopir pengangkut pupuk bersubsidi yang berhasil di wawancarai tim liputan awak media menyampaikan bahwa pupuk bersubsidi tersebut akan mereka kirim ke kabupaten Waykanan, sedangkan menurut masyarakat khususnya para petani Pajale di Lampura kebutuhan pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi di kabupaten Lampura saat ini langka dan sangat sulit di dapatkan, Jum’at (25/3/2021).
Seperti yang di sampaikan oleh Sudirman ketua Gapoktan Harapan Kita desa Gilih Suka Negeri Kecamatan Abung Selatan Lampura, menurut Sudirman usai dirinya membaca berita tentang adanya pengiriman pupuk bersubsidi dari Perusahaan PETROKIMIA yang gudangnya berlokasi di Lampura ke kabupaten Waykanan dirinya beserta petani Pajale desa setempat sangat menyayangkan dan mengkritik keras ulah oknum yang melakukan pengiriman pupuk bersubsidi ke kabupaten lain, pasalnya petani di Lampura sendiri saat ini sangat kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, paparnya.
Senada di sampaikan Lubis Ismail ketua gapoktan getah makmur desa papan rejo kecamatan abung timur, Lampura. Menurutnya setelah mengetahui viralnya pemberitaan di media sosial yang di dapati dua unit mobil truk bermuatan pupuk subsidi dari perusahaan PETROKIMIA Lampura ke kabupaten lain.
Lubis Ismail sangat menyayangkan pengiriman pupuk bersubsidi tersebut ke kabupaten lain, pasalnya di Lampura sendiri pupuk subsidi langka, seperti yang terjadi di desa papan rejo.
Begitu juga yang di ungkapkan Ariya petani jagung warga desa Alam Jaya, Kecamatan Kotabumi Selatan, dirinya sangat menyesalkan tindak oknum-oknum dari perusahaan PETROKIMIA gudang Lampura yang melakukan pengiriman pupuk bersubsidi jenis PHONSKA ke kabupaten lain.
“Sebab ulah oknum-oknum nakal seperti yang menghambat laju pertumbuhan perekonomi rakyat kecil khususnya masyarakat petani jagung (Pajale) seperti saya dan petani lainnya di kabupaten Lampura,” ujarnya.
Lubis Ismail, beserta ketua Gapoktan dan Poktan serta warga petani jagung (Pajale) Lampura berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait serta kepada penegak hukum di wilayah Kabupaten Lampung Utara agar dapat menindak tegas ulah para oknum-oknum mafia pupuk subsidi dan pupuk non subsidi.
“Karena apa bila ini di biarkan maka di khawatirkan akan berdampak terhadap lajunya pertumbuhan perekonomi rakyat, khususnya perekonomian para petani Pajale di wilayah kabupaten Lampura,” pungkasnya. (*)