Garut | Detakmedia.com
Yudha puja turnawan sekaligus ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten Garut dan Yudha juga sebagai Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan.
Yudha menjelaskan,”Jumat ,(malam) tanggal 15 Juli 2022 ,Garut kembali terkena musibah banjir ada beberapa lokasi di 13 kecamatan yang terdampak banjir”.
“Sebagai anggota DPRD Garut yang menjadi wakil rakyat masyarakat garut saya memiliki tanggung jawab sosial,tanggung jawab kemanusiaan untuk menyapa warga yang terkena musibah karena keterbatasan kemampuan finansial saya dari sekian lokasi yang terkena musibah saya mendahulukan mengunjungi kampung Dayeuhandap RW 03 Kelurahan Kotakulon ,karena di kampung ini banyak rumah yang rusak berat terkena luapan sungai Cipeujeuh”.
“Ada satu orang korban bencana yang saya ingat sekali nenek wati namanya,rumah nenek wati rubuh karena luapan air di tahun 2018 bersama warga saya sempat bergotong royong membangun rumah nenek wati, semalam warga berinisiatif bikin dapur umum karena banyaknya warga yang mengungsi dan saya ikut bergotong royong sembako dari kotakulon lanjut ke kampung cimacan kelurahan haurpanggung”.
“Sebagai ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten garut saya mengerahka baguna PDI Perjuangan Garut untuk membantu BPBD Tagana Kepolisian dan TNI dan Basarnas dalam evakuasi warga cimacan yang terjebak banjir di rumahnya,Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar”.jelas Yudha.
Yudha menambahkan ,”Memasuki sabtu pagi tanggal 16 juli 2022 saya memutuskan bersama baguna keliling sambil memberika bingkisan sembako ke beberapa posko dapur umum di kelurahan ciwalen yang baru saya sambangi dapur umum di RW 09,RW 10 dan RW 01″.
“Kemudian kembali ke kampung cimacan untuk membantu warga membersihkan rumah dan lingkungannya,Insya Allah besok minggu saya bersama baguna akan kembali keliling lagi”.
“Alhamdulillah pemkab Garut sudah menyakan status tanggap darurat sehingga rumah-rumah yang terkena banjir akan mendapatkan uang kerohiman dari pemkab dan rumah yang rusak berat dan hilang terbawa hanyut luapan sungai akan mendapatkan bantuan dari BTT APBD Garut Tahun Anggaran 2022″.
Tambah Yudha ,”Sebagai anggota DPRD juga saya berharap pemkab garut serius mencegah alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai Kemudian di daerah yang kemiringannya diatas 15 derajat harus banyak tanaman tegakan”.
“Banyaknya destinasi wisata dan desa wisata juga harus dalam pengawasan ketat jangan sampai pengembangan destinasi dan desa wisata mengganggu catchment area ( area tangkapan air ) ,karena berkurangnya tanaman tegakan di area tangkapan air ( hulu sungai ),maka ketika hujan air tidak tertahan dan mengalir ke daerah aliran sungai yang menyebabka banjir”,tambahnya.
Lanjut Yudha ,”Semoga yang terkena musibah diberikan kekuatan dan kesabaran terutama nenek-nenek yang sangat tua seperti nenek wati yang kehilangan tempat tinggal akibat banjirr bandang”. (Rais)