Banjar | detakmedia.com
penomena tradisi perang sarung yang terjadi di Bulan Ramadhan ini sering kali meresahkan warga dan bisa saja jatuh korban diantara pelaku perang sarung.
Diperlukan kerjasama tokoh agama dan tokoh masyarakat di beberapa tempat untuk mengantisipasi beberapa tradisi yang sebetulnya ada yang tradisi bagus hanya sudah berbelok arah seperti kita mungkin bisa melihat bahwa di bulan Ramadan.
Ada anak-anak lebih banyak melaksanakan kegiatan untuk mendatangi masjid dibandingkan dengan hari-hari biasa kita bisa lihat mereka makan kegiatan tarawih ataupun Mereka melaksanakan kegiatan namun ada juga sisi negatif yang dilakukan oleh sebagian dari mereka yaitu yang tadi disampaikan ada perang sarung.
Ada balapan liar dan ini yang perlu dilakukan sehingga kita sudah kegiatan komunikasi dengan beberapa tokoh masyarakat atau agama untuk bisa meminimalisir kejadian-kejadian ini.
Tradisi perang sarung dan balapan liar yang kerap terjadi di bulan Ramadan menjadi perhatian khusus bagi jajaran kepolisian dalam menciptakan situasi kamtibmas di lingkungan masyarakat.
Ditemui diruangkerjanya Kapolres Banjar, AKBP Bayu Catur Prabowo, SH S.I.K, MM mengungkap selama dua hari memasuki masa Ramadan ini pihaknya belum menemukan adanya kasus perang sarung maupun balapan liar.
“Ada beberapa kegiatan seperti pembagian takjil dan alhamdulillah sampai saat ini masih dalam situasi aman,” katanya, Jumat (24/3/2023).
Kendati demikian, lanjutnya, polisi sudah ditugasi untuk melakukan penjagaan shalat tarawih dan pengamanan selama Ramadan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat muslim yang tengah menjalankan ibadah.
Kapolres Banjar menjelaskan kebijakan sahur on the road, perang sarung dan balap liar di bulan Ramadan.
Tradisi perang sarung dan balapan liar yang kerap terjadi di bulan Ramadan menjadi perhatian khusus bagi jajaran kepolisian dalam menciptakan situasi kamtibmas di lingkungan masyarakat.
Selama dua hari memasuki masa Ramadan ini pihaknya belum menemukan adanya kasus perang sarung maupun balapan liar.
“Ada beberapa kegiatan seperti pembagian takjil dan alhamdulillah sampai saat ini masih dalam situasi aman,”
Kendati demikian, lanjutnya, polisi sudah ditugasi untuk melakukan penjagaan shalat tarawih dan pengamanan selama Ramadan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat muslim yang tengah menjalankan ibadah.
“Kami juga melaksanakan kegiatan patroli sambil membangunkan masyarakat untuk sahur di jalan-jalan yang dilewati oleh petugas,” jelasnya.
Para petugas melaksanakan patroli dan pemantauan sampai kegiatan shalat subuh selesai demi mengantisipasi anak-anak agar tidak terlibat dalam perang sarung.
Kapolres juga menyampaikan bahwa memasuki Ramadhan, pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengantisipasi beberapa tradisi yang digelar pada bulan Ramadan.
“Saya mengimbau juga kepada para orang tua agar meningkatkan pengawasannya kepada anak-anak nya supaya tidak terlibat kegiatan yang berdampak buruk,” ujarnya.
Terakhir, Kapolres juga menegaskan bahwa pihaknya mengimbau untuk tidak dilaksanaannya kegiatan sahur on the road selama masa Ramadan.
“Karena setelah kami pantau, kegiatan tersebut lebih banyak kejadian yang diluar ekspektasi kami sehingga kami imbau untuk tak dilaksanakan dan diganti dengan kegiatan lainnya,”
Suryatno