BOGOR, DETAKMEDIA.COM – Program Wajib Belajar 9 Tahun yang diterapkan oleh pemerintah pusat bertujuan untuk menyamaratakan pendidikan di seluruh pelosok Nusantara.

Namun, peraturan baru yang dibuat oleh pemerintah daerah sering kali menambah kompleksitas proses pendaftaran siswa baru, terutama di tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN).

Salah satu contoh nyata adalah di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, yang telah melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online.

Seorang kepala sekolah SDN di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa pihak sekolah hanya mengikuti instruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

“Kami hanya mengikuti arahan dari atasan. Ini adalah bagian dari kemajuan teknologi yang harus kita ikuti. Namun, menurut saya pribadi, tidak melibatkan instansi terkait dalam penerimaan siswa baru di tingkat SDN, khususnya di Kabupaten Bogor, kurang maksimal,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa banyak orang tua belum mengerti cara pendaftaran siswa secara online.

“Jika mereka harus meminta bantuan orang lain untuk mendaftarkan, tentu harus mengeluarkan biaya tambahan. Selain itu, pendaftar di sekolah-sekolah dasar negeri biasanya adalah anak-anak warga sekitar. Sangat disayangkan PPDB di tingkat SDN di Kabupaten Bogor diadakan tanpa ada pelatihan atau tahapan-tahapan sebelumnya,” tambahnya.

Sang kepala sekolah berharap agar proses penerimaan siswa baru di tingkat SDN di Kabupaten Bogor dapat dikaji ulang.

“Saya berharap, penerimaan siswa baru di tingkat SDN di Kabupaten Bogor dikaji ulang supaya pemerataan pendidikan nasional, khususnya di Kabupaten Bogor, tercapai, dan tidak membingungkan atau membebani orang tua yang tidak mampu atau yang rumahnya jauh di pelosok sana,” katanya.

Dari pernyataan kepala sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa sekolah-sekolah SDN di Kabupaten Bogor belum siap sepenuhnya dengan pelaksanaan PPDB online secara menyeluruh.

Kurangnya sosialisasi kepada calon orang tua siswa dan pelatihan kepada pihak sekolah menjadi tantangan utama yang perlu diatasi.

Dengan adanya masalah ini, diharapkan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih untuk memastikan bahwa proses PPDB online tidak hanya menjadi langkah maju dalam pemanfaatan teknologi, tetapi juga benar-benar mempermudah akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.

Pemerataan pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama, tanpa membebani pihak yang kurang mampu atau mereka yang tinggal di daerah terpencil.

(Bagar)

Loading