Kab. Belitung, Detak Media.com

Penandatanganan MoU Fakta integritas dan sosialisasi antara BNN kab.Belitung dengan Perwabel berlangsung di kantor Perwabel (Perkumpulan Wartawan Belitung) pada hari Rabu (6/11/19) dihadiri pengurus dan seluruh anggota Perwabel, termasuk yang belum anggota Perwabel, kepala BNN kab.Belitung, Dik Dik Kusnadi, Wabup Belitung Isyak Meirobie beserta pegawai BNN kab.Belitung.

Sebelum acara paparan tentang bahaya narkoba dan sejenisnya yang akan disampaikan kepala BNN kab.Belitung, diawali seluruh yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sekaligus do’a yang dipimpin petugas BNN Belitung.

Sambutan sekaligus paparan disampaikan oleh Dik Dik Kusnadi tentang bahaya narkoba dan jenis obat-obatan terlarang. Dik Dik menyampaikan rasa syukur dan terimakasih pada kegiatan kali ini dimana sambutan yang positif dari seluruh anggota Perwabel dan undangan lainnya dan antusias untuk mendengar bagaimana narkoba saat ini telah merusak generasi bangsa. Suatu kehormatan juga bagi Perwabel untuk kegiatan ini, karena hampir seluruh pegawai BNN Belitung ini dapat hadir disini, ujar Dik Dik.

Dik Dik yang akrab dan bersahabat dengan para pejabat dan masyarakat ini mengatakan, agar semua kalangan masyarakat baik dilingkungan pendidikan, pemerintahan, lembaga-lembaga, lingkungan perusahaan swasta dan tidak kalah pentingnya adalah didalam keluarga, agar secara bersama-sama untuk berperan memerangi narkoba dan jenis lainnya dan menjauhi narkoba sedini mungkin lewat komunikasi yang baik serta mewujudkan lingkungan bersinar (bersih narkoba), ujarnya.

Dik Dik Kusnadi mengatakan bahwa Indonesia saat ini sudah darurat Narkoba dan saat ini sudah berkisar 70 an persen jenis-jenis obat-obat terlarang yang beredar di tengah masyarakat, oleh sebab itu apapun alasannya jika ada tawaran-tawarannya yang menyangkut narkoba atau sejenisnya jangan mau menerima tawaran itu, tegas Dik Dik.

Perlu diketahui lanjut Dik Dik,ada 3 hal yang terjadi akibat menggunakan/memakai narkoba yaitu, penderitaan yang sangat luar biasa, kerugian yang luar biasa dan kematian yang terus berjatuhan. Saat ini yang memprihatinkan bukan saja jenis ganja, kafein, shabu dan heroin, akan tetapi yang sangat memprihatinkan adalah penyalahgunaan obat-obat apotik disekolah-sekolah dan zat kimia yang masuk kedalam tubuhpun reaksinya berbeda beda,ungkap Dik Dik.

Akibat penyalahgunaan obat-obat terlarang dan narkotika ini kata Dik Dik, kematian yang terjadi setiap hari sekitar 30 an orang dan tidak ada kematian yang terjadi seperti kematian dikasus narkoba. Dik Dik juga mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir dan disampaikan dilingkungan masing-masing, agar bersama sama menjaga negara ini jangan sampai digoyang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, ciptakan rasa aman dan damai serta perangi dan jauhi narkoba untuk mewujudkan lingkungan bersinar (bersih narkoba)

Wakil bupati Belitung Isyak Meirobie yang belakangan datang karena masih menunaikan tugasnya dikantor, sebelum menyampaikan tentang bahaya narkoba kepada peserta yang hadir, wabup memuji dan mengapresiasi kehadiran dan sosok kepala BNN Belitung di kab.Belitung. Wabup mengatakan sangat bersyukur pak Dik Dik bisa dimutasi di Belitung, popularitasnya jauh melebihi politisi dan menginspirasi dimana pun berada dan disetiap momentum, dan gerakannya jauh lebih hebat dari politisi dan itu konkrit, ujar wabup.

Saya bersyukur SDM seperti Dik Dik ini tidak diragukan lagi khususnya di Belitung, kata wabup. Wabup juga juga menambahkan pak Dik Dik ini tidak pernah diam dan putus asa dan bergerak bersama kita untuk sebuah gerakan pencegahan narkoba, bahwa satu orangpun tidak pernah mencoba narkoba, dan berhenti menggunakan narkoba bagi yang sudah terlanjur. Saat menyampaikan paparan dihadapan para wartawan yang tergabung di Perwabel, wabup mengisahkan pengalaman waktu masih kuliah, wabup mengatakan banyak teman-teman yang terjerumus ke titik yang paling habis, karena narkoba tidak mengenal status sosial baik kaya, miskin, mau besar atau kecil. Yang paling mudah terkena narkoba kata wabup,adalah orang yang sering dibully akhirnya lama-lama menjadi setres dan pelariannya ke narkoba dan berteman dengan narkoba.

Didalam keluarga juga salah satu faktor penyebab penyalahgunaan obat-obatan jika si anak sering dibully atau diejek akhirnya si anak merasa minder. Dan yang paling menonjol juga ujar wabup, orang orang yang mudah terjerumus dan terperangkap narkoba adalah mereka yang berkelebihan dan berkecukupan karena didukung dengan keuangan yang memadai untuk mendapatkan barang haram tersebut dan yang awalnya ingin coba coba dan lama-lama ketagihan akhirnya terjerumus.

Isyak Meirobie juga mengatakan, jika seseorang sudah ketergantungan dengan narkoba, apapun dilakukan termasuk menjual barang-barang yang ada dirumah untuk mendapatkan uang. Wabup dengan semangat yang luarbiasa menekankan serta mengingatkan kepada para wartawan, bahwa wartawan adalah juru bicara paling terdepan oleh sebab itu tidak ada istilah kata terlambat dan seandainya ada diantara teman-teman yang sudah terlanjur mencoba agar segera berhenti menggunakannya. Dunia yang dititipkan ini akan kita lanjutkan kegenerasi kita untuk menjaga dari hal-hal yang mrnjerumuskn, pungkasnya.

Diakhir penyampaian paparannya, wabup selalu mengingatkan bahaya dan peredaran narkoba yang sangat canggih bahkan yang paling penting adalah menghindari penggunaan dan mencegah peredaran narkoba. Peredaran narkoba dibelitung sangat mudah untuk disusupi karena gerbang masuk sangat terbuka melalui pelabuhan-pelabuhan yang sulit untuk dideteksi. Kita bersyukur karena Tuhan telah karuniakan pak Dik Dik Kusnadi ditugaskan di Belitung dengan niat yang tulus memberantas peredaran dan penggunaan narkoba. Modus-modus para gengster juga bermacam-macam dan di iming-imingi berbagai macam fasilitas untuk memuluskan bisnis peredaran barang haram tersebut,ujar wabup.

Diakhir kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba, petugas BNN kab.Belitung melakukan tes urin seluruh anggota yang tergabung di Perwabel untuk memastikan seluruh anggota Perwabel tetap bersinar (bersih narkoba).(SM).

Loading

By redaksi