Gunung Putri | Detakmedia.com

Maraknya aksi Matel (mata elang) alias debt colector di pinggir jalan khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Putri saat ini dinilai sudah pada tingkat meresahkan banyak masyarakat. Padahal beberapa Aktifis Sosial dan Masyarakat sudah berulangkali menyuarakan serta meminta kepada Polsek Gunung Putri, Polres Bogor agar Memberantas Mata Elang yang disinyalir liar dan kejam tersebut.

Biasanya gerombolan mata elang itu bekerja dengan cara mencari kesalahan pemilik motor yang menunggak pembayaran kredit dan acapkali melakukan tindakan kekerasan, modus memperdayai untuk memeras hingga mengambil paksa motor yang kreditnya tertunggak.

Lantaran dinilai sudah pada tingkat meresahkan, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Gunung Putri Kab Bogor, Fadliansyah meminta Kapolsek Gunung Putri dan Kapolres Bogor untuk menindak tegas dan menangkap debt colector nakal tersebut, Jumat 22/7/22.

Fadli mengaku kalau dirinya ingin Kecamatan Gunung Putri selalu kondusif dan tidak ada lagi teror dan kekerasan seperti halnya yang dilakukan debt colector atau mata elang itu.

“Apapun itu kalau memang meresahkan masyarakat harus ditindak tegas jika perlu tangkap, Polisi berhak menangkap pembuat teror dan meresahkan warga di jalanan,” tegasnya.

Fadli juga meminta pada masyarakat jangan takut menghadapi Mata Elang/Debt Colector dan harus berani melaporkan jika sudah menjadi korban mata elang (Matel) yang kendaraannya dirampas di jalanan, dan juga masyarakat sekitar diharapkan harus ikut peduli.

“Masyarakat jangan takut menghadapi mata elang atau Debt Colector, jika terdesak teriaki maling aja dan laporkan ke Polisi kalo kendaraanya dirampas Debt Colector, masyarakat dilingkungan juga harus peduli jika ada Debt Colector di wilayahnya diusir jika perlu.,” tegasnya.

Hal senada diutarakan oleh Yusup Saepudin, Ketua Sub Rayon Organisasi Masyarakat (Ormas) Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Desa Cicadas bahwa sudah beberapa kali penegak hukum dalam hal ini Polsek diminta untuk memberantas mata elang namun heran, nyatanya ada lagi dan ada lagi.

“Saya meminta kepada Bapak Kapolsek Gunung Putri atau pun Kapolres Bogor untuk memberantas Matel atau Debt Colector apalagi sudah banyak informasi dan keluhan masyarakat yang saya dengar dan saya terima langsung dari korban Matel,” pintanya.

Menurut Tupai, sapaan akrabnya seyogianya pihak Kepolisian selaku Penegak Hukum harus mampu memberikan rasa aman pada masyarakat, terlebih aksi Matel ini sudah terang-terangan, bak seorang Polisi menghentikan orang sembarangan di jalan dan merampas motor warga hingga menimbulkan kerugian dan trauma pada korban.

“Janganlah nanti sampai warga yang melakukan tindakan hukum jalanan yang diberlakukan, sehingga itu malah bisa menimbulkan kerugian pada semua pihak,” Pungkasnya. (Tom)

Loading

By redaksi