Tanggamus | Detakmedia.com
Petani di tiga Kecamatan mengeluhkan pupuk bersubsidi yang sudah beberapa bulan langka bahkan tidak bisa di temukan di agen-agen pupuk maupun di kelompok tani.
Keluhan terkait langkanya pupuk bersubsidi di tiga kecamatan, Kotaagung, Kotaagung Barat, Wonosobo, sampai sekarang petani yang sedang menanam padi sangat kebingungan harus bagai mana memupuk padi jikalau tidak ada pupuk.
Keluh kesah para penanam padi di sawah yang menyampaikan kepada awak media bahwa modal pupuk untuk perawatan dari menanam padi hingga panen itu tidak sedikit dan tidak mudah.
“Sekarang obat-obatan mahal, jadi kalau kita tidak ikut seperti yang lainnya, disemprot, pupuk bagaiman hasilnya, enggak ada pupuk subsidi bagaimana juga hasil panennya, Negara ini kalau enggak ada petani mau jadi apa, harapan kami supaya Pemerintah secepatnya mengeluarkan pupuk subsidi,” ungkapnya. (29/9)
“Yang punya lahan sawah sendiri mengeluh kalau pupuk subsidi tidak ada, apa lagi seperti kami ini mengelola punya orang, semua obat-obatan enggak ada yang murah, semestinya harga jual padi di perhatikan, di tambah urusan tanggungan anak masih ada pak, ” ungkapnya sedikit kesal.
Hal senada juga di sampaikan petani di persawahan pekon Kalisari, bahwa para petani diana juga sama kebingungan mencari pupuk subsidi.
“Saya sudah mencari sampai Kotaagung tidak ada, apalagi di beberapa toko pupuk di pasar wonosobo sering kali saya tanya kan, kata yang punya toko, kami juga bingung pak kok pupuk subsidi sampai sekarang kosong,” katanya.
“Sama saja pak dengan tempat lain pupuk subsidi dari selesai panen beberapa bulan lalu sampai kita nanam lagi belum ada di agen-agen pupuk, bahkan saya nyari ke Kotaagung dan pasar Gisting, pun tidak dapat sama sekali,” ungkap petani di daerah lainnya.
Kalimat yang sama di katakan petani di pekon Banyurip, sudah lama pupuk subsidi di cari ke toko pertanian sampai hari ini pun belum juga ada.
“Biasanya toko pupuk langganan saya telpon duluan untuk ngasih, nah sekarang saya sudah berapa kali nelpon kata nya mereka juga enggak habis pikir kok belum ada kiriman dari atas sana, “jelasnya.
“Semestinya pemerintah Dinas terkait memperhatikan kebutuhan keperluan kami tani, kalau pupuk non subsidi banyak tapi kadang-kadang tidak sesuai dengan hasil panen,” tandas nya. (Masri)