Tanjungbalai, Detak Media.com
Wali Kota Tanjungbalai, H.M Syahrial SH,MH Muhammad menjenguk Al Wahdy (6) seorang anak yang didiagnosa menderita Lymphoma Non Hodgkin (Tumor Ganas) di jalan Asparagus, Lk III Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur (Rabu, 5/2/2020)
Saat bertemu dengan Muhammad Al Wahdy dan Keluarga, Wali Kota H.M Syahrial menyampaikan rasa prihatin dan empati atas nama Pemkot Tanjungbalai dan Pribadi kepada anak kami Muhammad Al Wahdy dan keluarga kiranya tabah dalam menghadapi cobaan ini, ujarnya
Wali Kota menyatakan akan membantu semua Biaya Perobatan Al Wahdy di Medan. H.M Syahrial menegaskan, keluarga tidak perlu mengkhawatirkan biaya perawatan selama di Medan, saya akan menanggung biaya tersebut secara pribadi demi kesembuhan Muhammad Al Wahdy,” kata Wali Kota.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengundang Kepala BPJS Cabang Tanjungbalai Untuk dalam rangka pembuatan Kartu BPJS Muhammad Al Wahdy. Kondisi Al Wahdy yang sudah sangat mengkhawatirkan, membuatnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Sejati, Medan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Insyaallah anak kita Muhammad Al Wahdy segera sembuh dan sehat kembali sehingga dapat beraktifitas seperti anak anak lainnya, harap Wali Kota H.M Syahrial
Herman mewakili orang tua dari Muhammad Al Wahdy mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kota Tanjungbalai dan khususnya kepada Wali Kota Tanjungbalai atas kepeduliannya dan memfasilitasi serta membantu pengobatan anaknya di RS. Mitra Sejati, Medan.
Selanjutnya, pada pukul 13.00 Wib Muhammad Al Wahdy diberangkatkan menuju RS Mitra Sejati, Medan didampingi orang tuanya. Sebelumnya, menurut ibunya, Dede Armita bahwasanya anak kami Muhammad Al Wahdy didiagnosa dokter menderita Lymphoma non hodgkin (tumor ganas) yang mana tumor tersebut dapat menyebar ke jaringan sekitar dan berbagai daerah tubuh yang jauh melewati darah maupun kelenjar bening.
Lanjutnya lagi, kejadian berawal pada dua bulan yang lalu saat anak kami mencabut giginya sendiri yang goyang sehingga mengalami infeksi. Karena keterbatasan ekonomi kami tidak dapat membawa Al Wahdy rutin berobat ke Rumah Sakit dan menyebabkan kondisinya semakin parah, tutur Dede Armita
Selama menderita penyakit ini, Muhammad Al Wahdy tidak dapat mengkonsumsi makanan disebabkan mulutnya yang menganga dan terbuka sehingga tidak dapat menelan atau mengunyah makanan, untuk itulah setiap harinya Al Wahdy hanya bisa minum susu tepung dan itupun terkadang tumpah ke lantai. Kondisi inilah yang mengakibatkan berat badan A Wahdy hari demi hari semakin lemah dan kurus, sebut ibunya.
Penulis : Syahruddin Rao