Klapanunggal – Detakmedia.com
Kurang lebih sepekan jelang memasuki bulan suci ramadhan, Pemdes Nambo mengajak warganya memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H di aula kantor Desa Nambo Kec Klapanunggal Kab Bogor Sabtu 11/3/2023.
Warga yang hadir didominasi oleh Ibu-ibu, sementara pihak pejabat, lembaga dan tokoh yang hadir antara lain Plt Camat Klapanunggal Galuh Sri Wahyuni, S.STP. MM, Kades Nambo Nanang, SE, Ketua MUI Desa Nambo H Marsidik S.Ag. M.PdI, Ketua BPD Nesin Minda, Babinsa Sertu Sukamdi, Sekdes Enan Sudarman, Kaur Umum Maah HMS, Kasipem Edi Junaedi, Ketua TP PKK Ida Hasanah, Kadus Acim Komara, Kasatgas Linmas Misar RM, Tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Nambo lainnya.
Acara dimulai dengan alunan sholawat Ibu-Ibu TP PKK dan pembukaan resmi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ustadz Samanhudi.
Dalam sesi kata-kata sambutan, Kepala Desa Nambo Nanang, S.E. mengajak warga Desa Nambo untuk lebih aktif lagi hadir dalam setiap kegiatan PHBI-Perayaan Hari Besar Islam seperti Isra Mi’raj ini.
“Harapan saya selaku Kades ingin semua warga Desa Nambo menjadi lebih baik, dengan perayaaan seperti hari ini kita dapat memperbaiki diri, supaya dapat mengendalikan diri dan perilaku di tengah masyarakat. Kita juga harus mendoakan para Ustad, para Kyai sebagai pembimbing kita, dan jangan lupa saling memaafkan untuk memutus perselisihan”, ungkap Nanang penuh harap.
Sementara itu Plt. Camat Klapanunggal Galuh Sri Wahyuni berharap agar masyarakat Desa Nambo untuk meneladani nilai-nilai spritual Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, menjelang bulan suci Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri..
” Saya atas nama pribadi dan Pemerintahan Kecamatan Klapanunggal minta doanya untuk besok Minggu 12 Maret, Pilkades Kembang Kuning agar berlangsung dengan sukses tanpa ekses”, pungkas Galuh.
Ketua MUI Desa Nambo H. Marsidik, mengapresiasi terselenggaranya peringatan Isra Mi’raj dan kehadiran mayoritas Ibu-Ibu. Kegiatan Isra Mi’raj nilai -nilai spritualnya bisa menjadi bekal menjalani puasa.
“Saya bangga dengan banyaknya ibu-ibu yang hadir. Kenapa? Karena dari ibu-ibu lah awal pendidikan awal adab seorang anak. Percuma pendidikan tinggi tetapi tidak punya adab”, tegas Marsidik yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan.
Ibu-ibu rajin ngaji, anak-anaknya rajin ngaji pasti kehidupan akan lebih baik dan bahagia lanjut Marsidik. Sebentar lagi jelang Ramadhan, Marsidik mengingatkan pentingnya saling memaafkan, karena puasa seseorang tidak diterima Allah SWT, apabila tidak memaafkan saudaranya.
“Mudah-mudahan Allah SWT menganugerahkan rahmatNya bagi kita semua”, tutupnya.
Puncak acara ini diisi dengan Tausyiah dari K.H. Solihin yang berasal dari Banten, pada intinya mengajak seluruh yang hadirin untuk membersihkan diri terutama dalam hal ibadah. “Dengan Isra Mi’raj makna spritual nya banyak antara lain yaitu melaksanakan sholat 5 waktu. “Puasa wajib tapi sholat lebih wajib”, tegas Solihin.
(Tom)