Jakarta, Lensa Expose.com
Tren kepercayaan publik terhadap lembaga Polri kembali meningkat menurut survei Indikator Politik Indonesia (IPI). Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman mengapresiasi hasil tren kepercayaan terhadap Polri itu.
“Ya sangat pantas survei Polri melonjak tajam. Kami mengapresiasi dan turut berbangga dengan mitra kami tersebut,” ucap Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (26/3/2023).
Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra itu menilai sejauh ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran telah bekerja keras setelah kasus Sambo banyak mendapat atensi publik. Dia juga menyoroti sejumlah kasus yang ditangani polisi belakangan ini, salah satunya kasus serial killer Wowon.
“Saya lihat Pak Kapolri beserta seluruh jajaran bekerja keras mengembalikan citra pascakasus Sambo,” ujarnya.
“Berbagai kasus rumit seperti kasus serial killer Wowon, kasus mutilasi di Bekasi dan kasus mayat dicor semen terungkap dan pelakunya ditangkap,” imbuhnya.
Selain itu, Habiburokhman menilai pelayanan kepolisian terhadap masyarakat cukup maksimal. Termasuk pula proses pembuatan SIM yang menurutnya kini sudah mudah dijalankan masyarakat.
“Begitu juga pelayanan terhadap kepentingan masyarakat sangat maksimal. Kemarin saya lihat proses pembuatan SIM bisa langsung selesai setelah test, benar-benar luar biasa,” kata dia.
Dengan demikian, Habiburokhman berharap tren kepercayaan publik terhadap Polri dapat terus meningkat.
“Saya berharap performa positif ini terus ditingkatkan,” lanjut dia.
Survei Indikator
Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei tingkat kepercayaan terhadap lembaga, salah satunya Polri, pada periode Februari-Maret 2023. Hasilnya, tingkat kepercayaan ke Polri meningkat dan berada di angka 70,8 persen.
Survei terkait tingkat kepercayaan terhadap lembaga dilakukan pada 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error/MoE) sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Indikator memaparkan data tren kepercayaan terhadap lembaga. Dari data yang dipaparkan sejak April 2014 hingga Februari 2023, Polri mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya.
“Tingkat kepercayaan terhadap Lembaga secara umum relatif stabil atau meningkat,” bunyi hasil survei yang dirilis.
Berikut data tren kepercayaan terhadap Polri dari tahun ke tahun:
April 2014 : 57,6%, Januari 2015 : 68,6%, Agustus 2016 : 73,2%, September 2017 : 76,5%, September 2018 : 79,8%, Februari 2019 : 80,5%, September 2020 : 72,3%, September 2021 : 70,9%, November 2021 : 80,2%, Desember 2021 : 74,1%, Februari 2022 : 75,2%, April 2022 : 77,3%, Juni 2022 : 76,4 %, Agustus 2022 : 69,6%, September 2022 : 62,6%, November 2022 : 64,5%, Desember 2022 : 70,4%, Februari 2023 : 70,8%. (Suryatno)