Sukabumi, Detak Media.com

Pasca viralnya video pernyataan sikap Apdesi Kabupaten Sukabumi yang secara gamblang menyatakan melawan LSM dan Media, ratusan wartawan mendatangi Mapolres Sukabumi untuk melaporkan hal tersebut, Rabu (25/11/20). Awak media menilai pernyataan sikap para oknum kepala desa yang dipimpin oleh Kepala Desa Jambe Nenggang, Kecamatan Kebon Pedes, Ojang Afandi itu merupakan pengerdilan terhadap profesi jurnalis.

Oleh sebab itu, para pewarta dari berbagai media dan organisasi-organisasi pers di Sukabumi menuntut para kepala desa yang terlibat di video itu diproses secara hukum. Laporan yang dilayangkanpun diterima oleh Satreskrim Polres Sukabumi.

Menurut informasi, Polres Sukabumi akan segera menindaklanjuti dengan memanggil para kepala desa yang terlibat dalam video tersebut untuk dimintai keterangan, pihak kepolisian meminta para awak media bersabar menunggu proses hukum berjalan.

Usai melaporkan, ratusan awak media kemudian beranjak menuju Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi dengan berjalan kaki, mereka mempertanyakan keterlibatan DPMD karena video pernyataan itu tampak direkam di halaman Kantor DPMD Kabupaten Sukabumi. Emosi sempat tersulut kala wartawan tiba di depan Kantor DPMD, seolah tak ingin menerima kedatangan para wartawan, pintu Kantor DPMD dengan sengaja ditutup rapat dan dikunci, diperparah oleh oknum keamanan DPMD yang melontarkan kata ‘kurang pantas’ kepada awak media, sontak kemarahan wartawan semakin memanas, beruntung ratusan wartawan masih bisa dibendung sehingga tidak berbuat anarkis.

Emosi para pewarta itu mulai mereda saat pihak DPMD didampingi kepolisian mau menemui dan berbicara didepan mereka. DPMD meyakinkan bahwa Media dan LSM adalah mitra pemerintah, terkait video pernyataan yang viral, DPMD menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah oknum bukan media dan LSM secara keseluruhan.

Ditemui usai kegiatan, Ketua Komunitas Pewarta Muda Indonesia (KPMI) DPD Kabupaten Sukabumi, Yudi Prangga mengatakan keprihatinannya atas pernyataan para kepala desa yang secara tidak langsung menunjukan kerendahan pengetahuan dan wawasan. Dia berharap pemerintah daerah kedepan dapat memperketat uji SDM calon kepala desa.

“Kejadian ini sangat memprihatinkan, kepala desa yang notabene merupakan pemimpin ribuan masyarakat di wilayahnya seolah tidak memahami tugas pokok profesi kontrol sosial. “saya harap kedepan pemerintah daerah lebih memperketat uji SDM calon kepala desa,” pungkasnya.

Penulis :D.Riyan

Loading

By redaksi