Asahan | Detak Media.com

Masyarakat Pemakai jalan Asahan menuju kabupaten Simalungun tepatnya di jalan lintas Mandoge didesa Hutapadang merasa resah akibat adanya pungli dengan cara memaksa menghentikan para pengendara mobil atau sepeda motor.

Modus para pungli untuk membantu para pengendara di jalan longsor. Seperti yang baru aja dialami ibu S (45).

Menurut ibu S, pada hari Sabtu (18/10), dia bersama suami, anak, dan cucunya melintas dari jalan lintas Mandoge menuju Kabupaten Simalungun, tepatnya di jalan longsor didesa huta Padang kecamatan Pasir Mandoge.

Kami dihentikan seorang pemuda berpakaian ormas minta sumbangan siapapun yang melintasi jalan tersebut, entah untuk apa mereka minta sumbangan itu, jalan bukannya diperbaiki. Dan dari cara mereka meminta seperti memaksa.

Pada Senin (19/10), tepat di jam 17.20 WIB Kami melintas jalan tersebut dari Siantar menuju Kisaran.

Pria yang melakukan pungutan liar pada hari Sabtu, dan pada hari Senin dia juga memaksa dan menghentikan kami lewat.

Dengan memaksa dengan kasar meminta setiap yang melintas jalan tersebut harus membayar Rp 5.000, bagi pengendara roda dua, dan roda 4 di paksa memberi Rp 10.000,. Kalau tidak dikasih mereka mengajak berkelahi, ujar ibu S.

Didampingi suaminya pada wartawan Senin (19.30) di sebuah rumah makan di simpang sei rengas kecamatan kisaran barat.

Ibu S dan didampingi suaminya meminta agar aparat Pemerintah kecamatan dan aparat Kepolisian sektor Mandoge ,segera mengambil tindakan dan menertibkan para Pungli jalan lintas desa huta Padang kecamatan Mandoge.

Karena atas perbuatan mereka memaksa dan memberhentikan mendadak para pengendara dapat mengakibatkan kecelakaan pada para pemakai jalan. (Agustua Panggabean)

Loading