Asahan | Detakmedia.com
Sebagai Perkebunan milik BUMN sudah pasti PTPN III Kebun Sei Silau harus ikut dengan segala aturan yang dibuat untuk mencapai produksi dan meningkatkan mutu dari hasil produksinya.
Bukan hanya kejar target produksinya saja, namun Perusahaan juga harus bisa menyeimbangkan antara target pendapatan dengan target menciptakan mutu rendemen CPO yang berkualitas eksport.
Namun kenyataannya, PTPN III Kebun Sei Silau hanya mengedepan pencapaian produksinya saja, hal ini sesuai kenyataan saat awak media melintasi areal afdeling II, persisnya di areal TM 2015, dengan nomor blok 217, pada hari Selasa (14/12/2021).
Terlihat di semua tumpukan Tandan Buah Segar (TBS) yang ada di Tempat Pengumpul Hasil (TPH) maupun tumpukan TBS langsiran, terlihat nyata jika TBS yang mereka panen masih belum memberondol, bahkan masih terlihat warna kehitaman (sangat mentah), sehingga timbul pertanyaan awak media, apakah panen yang seperti ini dibenarkan di Perusahaan yang memiliki segudang prestasi?
Adi Putra, dari LSM KONTRAS-RI saat dimintai pendapatnya terkait ditemukanya Perkebunan milik BUMN yang memanen buah mentah (F.00), kepada awak media memaparkan, “sangat disayangkan, sebagai Perkebunan BUMN yang setingkat Kebun Sei Silau bisa memaksakan pencapaian produksinya dengan memanen buah fraksi 0, apalagi fraksi 00, mengingat tentunya mereka sudah paham dalam hal mendapatkan kadar minyak yang sesuai standart itu diciptakan dari hasil panen yang sesuai diterapkan dalam IK perkebunan PTPN III,” ucap Adi Putra.
“Hasil rendemen yang baik tentunya dilahirkan dari hasil panen TBS yang baik pula, dan dari rendemen yang baik maka tercipta lah hasil CPO yang memenuhi standart yang diminta di pasar penerima hasil CPO, tentunya hal ini tidak bisa kita pungkiri, bagaimana mungkin dari hasil panen yang buruk bisa menghasilkan mutu Rendemen yang baik,” ucap Adi Putra.
Sementara itu Melky Gunawan Damanik, yang juga merupakan salah satu Pemerhati Perusahaan Perkebunan Nusantara, kepada awak media menjelaskan, “biasanya diakhir tahun, Perusahaan Perkebunan itu berusaha mengejar target produksinya, maka hal panen buah mentah kerap kali terjadi di lapangan, namun janganlah akhirnya ikut terpanen juga buah yang masih sangat mentah, apa lagi dipanen dari pohon yang ditanam tahun 2015, itukan pohon yang masih sangat muda, tentunya sangat berdampak terhadap kelanjutan pokok Untuk kedepannya, pihak manajemen PTPN III pasti sudah pahamlah apa resiko jika memanen buah mentah apa lagi dipokok yang masih sangat muda tersebut,” ucap Melky Gunawan Damanik.
Sampai dengan berita ini ditayangkan, sayangnya awak media belum bisa berkoordinasi dengan Asisten setempat, kondisi kantor Afdeling sudah tidak berpenghuni saat awak media berniat Konfirmasi pada Rabu (14/12/2021) pukul 16.30 WIB. (Supri Agus)