Tanggamus, Detak Media.com
Warga Pekon Banjarmasin , Negara Bathin, Belu Kecamatan Kota Agung Barat, khawatirkan kondisi Tanggul Sungai Way Belu yang hampir habis tergerus air.
Kekhawatiran masyarakat terhadap tanggul tersebut, karena tepat di tanggul sepanjang kurang lebih 150 meter itu sebelumnya sudah beberapa kali menyebabkan banjir karena jebol tanggul diterjang arus air yang kuat.
Dari lokasi tanggul, penyebab tergerusnya bagian tanggul tersebut karena kondisi sungai yang semakin dangkal, sehingga air sungai berpindah ke pinggir sisi tanggul dan menggerus material tanggul yang hanya terdiri dari kerokos dan pasir.
Susanto (36) warga Dusun Sukabanjar Pekon Banjarmasin, setelah melihat kondisi tanggul yang hanya tinggal sekitar 50 cm lebarnya itu, dirinya dan keluarga selalu merasa was-was, apalagi letak rumahnya berada tepat disisi tanggul tersebut.
Apalagi ketika turun hujan, kami tidak lelap tidur, sebab sudah dua kali terjadi banjir disebabkan jebolnya tanggul tersebut,” katanya saat dijumpai di Rumahnya, Senin (20/7/2020).
Begitu pun juga kata Susanto, Jusron (49) warga pekon setempat juga mengungkapkan, terakhir terjadi banjir pada akhir tahun 2018 lalu, air sungai Way Belu masuk ke perkampungan padat penduduk disebabkan tanggul tersebut jebol sepanjang 100 meter.
Akibatnya, 3 pekon terendam banjir bandang, yaitu Pekon Banjarmasin, Pekon Negara Batin dan Pekon Belu. Hal itu terjadi karena derasnya terjangan air sungai yang disebabkan hujan deras dari hulu sungai,” jelasnya.
Lalu, disambung Fikri (39) juga warga Pekon Banjarmasin, pada saat terjadi banjir pada saat itu, bagian tanggul yang jebol tersebut hanya diperbaiki dengan normalisasi sungai dan menutup bagian tanggul yang jebol tersebut dengan material yang ada di sungai yaitu kerokos dan pasir, dan tidak ada tindakan lanjutan.
Kondisi serupa kembali terjadi, dikhawatirkan memasuki musim hujan, tanggul tersebut kembali jebol dan mengakibatkan banjir bandang untuk kesekian kalinya,” sambungnya.
Mewakili masyarakat setempat, Fikri berharap ada tindakan cepat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus untuk menanggulangi kekhawatiran warga tersebut.
Bila belum memungkinkan untuk di tanggul permanen, kami harap ada tindakan cepat dengan kembali menimbun dan menormalisasi bagian sungai tersebut, sebab tergerusnya tanggul itu sudah cukup lama, bahkan sudah ditinjau oleh Camat Kotaagung Barat, namun tidak ada tindakan,” harap Fikri yang diamini oleh Susanto dan Jusron.
Sejurus kemudian, setelah dilakukan pengecekan oleh Stafnya, dihubungi via telepon seluler pribadinya, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Tanggamus, Adi Nugroho mengaku belum menerima laporan secara resmi terkait tanggul yang tergerus tersebut. Dirinya menyarankan agar masyarakat setempat secepatnya mengajukan profosal untuk dilakukan normalisasi atau pembuatan tanggul.
Kami tidak bisa langsung ambil tindakan begitu saja, meskipun situasinya sudah mendesak, kami harap masyarakat setempat segera membuat profosal untuk diajukan kepada pimpinan kami, agar segera ditindaklanjuti,” pungkas Adi Nugroho mewakili Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan M. Toha.
Penulis : Masri sp/Tim