Tanjab Timur, Detak Media.com
Pekerjaan jalan rigid beton dari program PISEW di Desa Mencolok, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, diduga bangunannya tanpa dasar agregad B sehingga menuai pertanyaan dari berbagai kalangan media dan berbagai lembaga.
Menurut Arpandi dari DPD Lsm Garuda Nasional Provinsi Jambi, pantauan lembaga kami di Desa Mencolok, postur tanah dasar jalan merupakan tanah campuran pasir halus.
Hal senada juga diungkapkan Andi Feri dari DPW Lsm Gempita Provinsi Jambi, beliau menambahkan, jika coran beton dengan ketebalan 15 cm, tanpa besi atau warmes, lama-kelamaan dilindas armada bertonase diatas 10 ton, apa yang bakal terjadi, tanya beliau.
Hamdi Zakaria ketua Bidang Investigasi Khusus dari DPD Lembaga Gerakan Rakyat Anti Korupsi Indonesia Provinsi Jambi mengatakan, dengan dana 600 juta rupiah, membangun rigid sepanjang 598 meter, tanpa dilandasi dasar agregad B, dan besi warmes, azas ketahanan rigid ini dipertanyakan dasar perencanaannya.
Apa lagi dasar tanah jalan ini terdiri dari tanah pasir halus, bukan tanah letrik, jadi kedepan lembaga kami akan mempertanyakan perencanaannya dan dugaan mark up pada RAB pekerjaan, diduga sisa anggaran dari kecukupan material, HOK pekerja, tukang dan pengawas, terindikasi masih diragukan, sehingga mesti dipertanyakan kemana bakal diarahkan dugaan sisa anggaran ini, katanya.
Asnawi koordinator kecamatan, kepada media ini menjelaskan saat ditemui dikantor camat, Rabu 30/9/2020 mengatakan, pekerjaan program PISEW ini sudah berjalan beberapa minggu, tapi RAB pekerjaan belum dilihatnya, menurut Fasilitator kata asnawi belum di acc pihak PPK, jelas Asnawi.
Asnawi juga mengatakan, pekerjaan ini tanpa dasar agregad B dikerjakan karena dasar perintah dari fasilitator, katanya.
BKAD pekerjaan ini belum bisa di konfirmasi, dihubungi pengawas pekerjaan via hp terkesan mengelak.
Fasilitator Masyarakat pekerjaan ini, Efendi dikonfirmasi via WA memberikan tanggapan yang masih ngambang, menurutnya agregad B jalan ini sudah ada duluan, jadi jika dibangun lagi terkesan mubazir, katanya.
Masalah warmes tidak di pakai ini sudah merupakan kajian katanya, sementara RAB menurutnya sudah di acc, keterangan terbalik dari penjelasan koordinator
Fasilitator juga mengatakan, pihak kecamatan sekedar mengetahui saja, yang paling andil semuanya BKAD, katanya.
Tapi pada foto terlihat, jalan ini tidak ada bekas agregad B nya, jalan ini masih tanah pasir biasa
Berita ini dilansir juga masih menunggu konfirmasi dari pihak PPK PISEW ini.
Kades beserta perangkat sebagai pihak Penerima Manfaat juga belum memberikan tanggapanya.
Penulis : Firmansyah