Banjar, Detakmedia.com – Setelah bentuk pembagian bibit bagi kelompok ternyata kita pun dapat melihat kesederhanaan sekdes karyamukti yaitu Ede Yadi S.IP dalam kegiatan libur justru jauh dari kata mewah, karena daripada liburan menghamburkan uang lebih baik menggarap kebun dan menanam talas porang atau umbi sejenis lainnya.
Saat mengkonfirmasinya secara khusus Ede Yadi S.IP menyampaikan bahwa kita ada diindonesia dengan bentuk kekayaan alam yang sangat melimpah.
“Jika kita paham dan besar rasa ingin tahu! kita bisa mengukir sukses dan hal ini pun sebuah bentuk perjalanan yang saya kembangkan, dimana mengajak masyarakat bukan dengan lisan saja, tapi dengan prilaku agar jadi gambaran bahwa saya ingin mengukir sukses pun tidak dengan ucapan saja,” ungkap Ede.
Saat ditanya kapan central talas porang, beneng dan tembakau dimulai, Ede menyampaikan bahwa dimulai dari tahun 2020 awal dengan modal mandiri yang saat itu modal awal12 juta rupiah/4000 bibit talas tahun 2020 dan untuk modal lainnya sebesar 30 juta rupiah.
“Jika dihitung dari modal awal sekarang untuk tanaman dan bibit yang ada adalah sebanyak 23000 bibit,
Selain itu saya melakukan pengolahan terhadap daun dari talas yang bisa dijadikan tembau baik dari daun talas, jenis talas lainnya seperti daun kajar-kajar dan lainnya.
Untuk saat ini alhamdulillah berjalan sekalipun belum maksimal karena faktor perubahan cuaca.” tuturnya.
Saat ditanya harapan dari hasil pertanian yang ingin sekali tercapai? sekdes pun menjawab bahwa dari central pertanian dapat mengukir sukses dan setelah lancar hasilnya minimal satu mobil rubicon tidak muluk untuk ukiran sukses (sambil tersenyum lebar saat penanaman bibit).
“Ya untuk saat ini jika dari modal awal sampai sekarang jika di uangkan dengan yang ada saat ini berarti kisaran 900 juta an dengan aset.
Semoga ini jadi bentuk motivasi untuk saya dan masyarakat secara luas agar dapat memanfaatkan lahan tidur demi masa depan,” pungkasnya. (Suryatno)