GUNUNG PUTRI, DetakMedia.com

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor minta DLH (Dinas Lingkungan Hidup) tidak tunggu hasil laboratorium untuk pemulihan ekosistem, Soal Setu Citongtut yang tercemar yang belokasi Desa Cicadas Kecamatan Gunung Putri, Jum’at (21/01/2022).

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Adi Suwardi, mengatakan pada kunjungan ke duanya ke setu Citongtut, mengecam oknum yang membuang limbah ke setu tersebut yang kondisi setu yang semakin memprihatinkan, dan harus diberikan sanksi untuk penutupan sementara, (21/01/2022).

lanjutnya ia mengatakan para pengusaha yang ada di Kecamatan gunung Putri harus kooperatif, Jika memang merasa membuang limbah ke Setu Citongtut. Perusahaan dan investor memang harus melakukan usahanya dengan aman, akan tetapi perusahaan pun harus membuat nyaman masyarakat.

“Untuk sanksi, sepenuhnya saya serahkan ke Penegak Peraturan Daerah (Perda), disana ada hukuman pidana dan perdata, dan saya amat setuju jika memang terbukti ada perusahaan yang membuang limbah diberikan sanksi untuk penutupan sementara,” Ujarnya.

Menurut Anggota Legislatif (Aleg) fraksi Gerinda tersebut,harus ada langkah konkret dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk pemulihan ekosistem air tawar tersebut.

Salah satu warga Desa Cicadas, Anip Awam, menceritakan kronologis tercemarnya setu tersebut, yang mana menurutnya, bermula sejak 2015 lalu saat seluruh warga cicadas mendatangi DLH Kabupaten Bogor, dengan landasan kondisi setu citongtut sudah sangat memprihatinkan. “Berjalan beberapa lama, akhirnya setu sudah mendekati kata baik”, Ucapnya (21/01/2022).

Dan saat di tahun 2021 Setu Citongtut di Kecamatan Gunung Putri tersebut kembali tercemar yang mana kurang lebih satu ton ikan mati. Saat matinya ikan tersebut, Dinas terkait mengadakan investigasi hingga memberikan tindakan secara administrasi kepada perusahaan yang diduga mencemari setu citongtut.

Ditahun 2022 ini Setu Citongtut kembali tercemar lagi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sampai ikan mati dan air berubah menjadi hitam.

Sebagai warga yang terdampak langsung, Anip berharap DLH Kabupaten Bogor seriusbmenindak Perusahaan nakal yang  diduga mencemari setu iconic World CleanUp Day tersebut.

Ketua JMI (Jurnal Mancing Indonesia) Bogor Raya, Billy Adhiyaksa menilai, Setelah mendengar informasi banyaknya ikan mati disetu Citongtut langsung mendatangi setu tersebut, dan prihatin terhadap setu yang tercemar disebabkan oleh oknum-oknum nakal yang membuang limbah ke setu tersebut, (21/01/2022).

Dan menurut keterangan kuncen/penunggu setempat air tersebut digunakan masyarakat setempat dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

“Saya berharap para perusahaan lebih tersadarkan tidak lagi membuang limbah berbahayanya ke alam, dan para pelaku oknum yang sengaja membuang limbahnya ke setu ini ditindak tegas,” pungkasnya. (Riyansyah)

Loading

By redaksi