Tanggamus, Detakmedia.om
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tahun 2022 di Pendopo Kecamatan Pugung, Kegiatan ini dihadiri tamu undangan diantaranya Kepala Dinas Sosial Bapak Zulfadli, dari unsur Forkompimcam, DPRD Dapil V, Kepala OPD (Dinas/Instansi) Kabupaten Tanggamus, Kepala Dinas/Instansi tingkat Kecamatan, Kepala Pekon dan BHP se Kecamatan Pugung. (16/02/2022).
Musrenbang tingkat kecamatan adalah suatu forum musyawarah antar pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan prioritas yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan pembangunan pekon yang terintegrasi dengan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Tanggamus.
Tujuan penyelenggaraan Musrenbang tingkat kecamatan ini antara lain membahas dan menyepakati proposal rencana kegiatan pembangunan pekon yang menjadi kegiatan prioritas pembangunan di wilayah Kecamatan Pugung.
Kemudian, Kepala Pekon Gunung Tiga, M. Hijrah Syah Putra memaparkan dalam sesi diskusi dan tanya jawab, “bahwa di pekon Gunung Tiga ada embung/bendungan yang pada tahun 1983 diresmikan oleh Gubernur ke 4 yaitu Bapak Yasir Hadibroto, namun keadaannya sangat memperihatinkan dan butuh revitalisasi sehingga manfaat kedepan nya akan dirasakan oleh masyarakat, Pekon Gunung Tiga, Way Manak dan Sumberjo Kabupaten Pringsewu baik itu dari pertanian, perikanan, dan tujuan wisata.
Dalam menentukan skala prioritas kami siap sebagai Kepala Pekon duduk bersama dalam menyepakati skala prioritas pembangunan untuk mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus, karna suatu mustahil dengan ratusan usulan yang diusulkan oleh 27 pekon yang ada di Kecamatan Pugung akan tercover semuanya dalam 1 tahun,
Kami juga sangat mendukung pembangunan yang urgent terlebih dahulu baik itu pembangunan akses jalan ekonomi guna menunjang penyaluran barang dan jasa, sehingga terciptanya percepatan ke daerah tujuaan seperti pasar dan lainnya.
Tak kalah penting, pergerakan ekonomi atau menciptakan pasar baru di wilayah Kecamatan Pugung kami sangat mendukung, karena ini juga penting untuk pertumbuhan ekonomi dan multi efeknya akan terasa oleh pekon-pekon lain disekitarnya,
Namun kita harus lebih dahulu mengadakan uji kelayakan kira-kira dalam ilmu orang-orang Tionghoa dalam berdagang ada (jalur naga) atau titik poin dimana roda ekonomi itu akan tumbuh dan berkembang”. Ungkapnya (Masri Sp)