Tanggamus | detakmedia.com

Ketuk palu vonis hakim bukanlah akhir kehidupan, demikian yang selalu ditanamkan pada seluruh warga binaan Rutan Kota Agung. Meskipun dinyatakan bersalah melalui putusan pengadilan, namun bukan berarti Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tidak memiliki kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri.

Cita-cita untuk memulihkan kesatuan hidup, kehidupan dan penghidupan bagi WBP inilah yang menjadi dasar Kepala Rutan (Karutan) Kota Agung Akhmad Sobirin Soleh dan jajaran melaksanakan secara intesif Program Pembinaan Kepribadian bagi WBP. (31/08/2021)

Karutan Akhmad Sobirin Soleh mengatakan, “Pembinaan Kepribadian yang jajaran Rutan Kota Agung laksanakan beragam, meliputi pembinaan bidang keagamaan, bidang olahraga dan kesenian, wawasan kebangsaan hingga kesadaran berbangsa dan bernegara.

Kami berharap setelah mengikuti program pembinaan dibawah bimbingan petugas, WBP bisa menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, serta aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab,” kata Karutan.

Masih katanya Karutan menambahkan, bahwa program pembinaan kepribadian ini wajib diikuti oleh seluruh warga binaan tanpa terkecuali. Bahkan, presensi keaktifan WBP dalam mengikuti program pembinaan, juga menjadi salah satu syarat pemberian hak-hak seperti asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti bersyarat, serta remisi,” ungkapnya.

Kasubsi Pelayanan Tahanan, Prameswari mengatakan, “ada banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam program pembinaan kepribadian tersebut. “Dibidang keagamaan, ada sholat wajib berjamaah, baca tulis alquran, kajian islam melalui majelis taklim dan tausiyah bekerja sama dengan Kantor Kemenag Kab. Tanggamus, ” tuturnya Prameswari.

“Dibidang kesenian ada pembinaan hadroh dan kaligrafi, di bidang olahraga ada senam pagi setiap hari. Sedangkan dibidang pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara serta wawasan kebangsaan kami melaksanakan program klinik pancasila, upacara kesadaran nasional setiap tanggal 17 tiap bulannya, hingga pelatihan dasar baris berbaris, ”ujarnya Prameswari.

“Tingkat pendidikan warga binaan rata-rata masih rendah, sebagian besar hanya lulusan SMP,SD bahkan banyak juga yang tidak tamat SD. Pada awal kami melaksanakan pembinaan wawasan kebangsaan kebangsaan melalui klinik pancasila bahkan banyak ditemukan WBP yang tidak hafal pancasila.

Namun alhamdulillah, lewat pembinaan dan pembimbingan yang intensif saat ini banyak warga binaan bukan hanya hafal namun paham makna dari pancasila, ”imbuhnya.

Lebih lanjut, Prameswari mangatakan bahwa Rutan Kota Agung dibawah kepemimpinan Kepala Rutan Akhmad Sobirin Soleh akan terus berkomitmen melaksnakan pembinaan WBP dengan baik. “Output yang paling penting adalah, WBP sadar sepenuhnya atas perbuatan melanggar hukum yang pernah dilakukan dan tidak mengulanginya lagi, sehingga menurunkan angka residivis, ”tandasnya. (Masri Sp)

Loading

By redaksi