Garut | Detakmedia.com
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi yang bertajuk “Pencegahan Stunting Dari Hulu Dalam Rangka Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder Dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga Melalui Pencegahan Stunting Dari Hulu Bersama Mitra Kerja BKKBN”.
Acara tersebut berlangsung di gelar di aula gedung PGRI Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut-Jawa Barat dan Jumlah peserta ada 150 tamu undangan dari 2 kecamatan, yaitu kecamatan Selaawi dan Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut,Jawa Barat . Minggu, 17 Juli 2022.
Di Kecamatan Selaawi Garut, pencegahan stunting langsung disosialisasikan kepada masyarakat kecamatan Selaawi dan masyarakat kecamatan Limbangan.
Turut hadir dalam acara BKKBN sosialisasi pencegahan stunting tersebut di hadiri oleh Drs Eli Kusnaeli PKB Ahli Utama BKKBN RI , Prof. Dr. H. Momod Abdul Somad, M.Pd. , Praktisi, Elma Triyulianti S.Psi, MM,Psi, Kabid KS BKKBN PROV , Drs. Rahmat Wibawa MSi (DPPKBP3A) dari KAB. GARUT, Kepala desa Selaawi, Camat Selaawi dan camat Limbangan(yang di wakili),Para Kepala desa ,Tokoh Masyarakat,Tokoh pemuda, masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Drs Eli Kusnaeli PKB Ahli Utama BKKBN RI menjelaskan, “Tujuan dari sosialisasi stunting ini inti tujuan kita ingin mengingatkan semua pihak untuk bersama-sama untuk mewujudkan perintah dari bapak presiden Indonesia menurunkan angkata stunting yang paling tinggi 14% pada tahun 2024 paling tinggi”.
“Untuk tahun 2024 menyimpulkan, kalo kita bisa harus lebih kecil tetapi menurunkan stunting itu tida mudah,perlu melibatkan berbagai sektor,berbagai program dan sebagainya”.
“Sehingga pada hari ini bertemu dengan para generasi muda tokoh pemuda,tokoh masyarakat,tokoh agama, khususnya di kabupaten Garut ini kita ingin mengingatkan kembali bahwa stunting itu masalah yang harus kita tangani bersama untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas Republik Indonesia untuk menyongsong Indonesia emas”.
“Harapan kita bukan hanya berkumpulnya hari ini ,tetapi bagai yang ada hadir di sini khususnya para remaja mengingatkan untuk dirinya sendiri dan teman-temannya untuk meningkatkan pendewasaan usia perkawinan”.
“Para tamu undangan yang sudah hadir di sini itu bisa menginformasikan lagi kepada seluruh masyarakat,bahwa stunting itu bisa di cegah dengan pemantauan yang baik,pemberian gizi yang baik ,mulai dari calon pengantin ,ibu hamil, ibu menyusui sampai dengan usia anak dua(2) tahun dan itu harus di pantau terus sehingga tida menjadi anak stunting dan menjadi anak tumbuh dengan sehat sempurna”,jelasnya.
Sementara Drs. Rahmat Wibawa MSi (DPPKBP3A) dari Kab. Garut menambahkan,”Untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa kita menjelang 2024 dan untuk siap bersaing dengan negara-negara lain, target 2024 angka stunting itu sudah harus jauh kontrong angkanya”.
“Saya berharap kualitas SDM (Sumber daya manusia) kita betul-betul harus mempuni untuk menyambut era yang serba moderen dan bersaing dengan negara lain”.
“Konsep yang di atur oleh Perturan presiden nomor 72 tahun 2021, artinya secara berjenjang dan bertahap supaya ketika kabupaten kota itu sudah termekanisme dengan baik, kita menyiapkan SDM di tingkat Pemerintah Desa untuk pendampingan sasaran stunting secara komprehensif,secara terarah dan secara masif sehingga stunting ini menjadi kegiatan prioritas dari berbagai aspek program bahkan dari semua SKPD lembaga pemerintah sehingga harus terpadu”.
“Ini bukan urusan pemerintah saja,apalagi kalo sudah ke ranah sayangi yang stunting itu bukan pemerintah saja ,semua lapisan pemerintah ,lapisan tokoh pemuda ,tokoh masyarakat ,tokoh agama harus melakukan sayangi stunting”, tutupnya.
Di akhir acara usai sosialisasi lanjut acara tanya jawab dan bagi-bagi Doorprize berupa hadiah kipas angin,LED TV, Magicom, Voucher pulsa, Blender dan Kompor gass. (Rais/Dede oren)