Cileungsi | Detakmedia.com
Dalam rangka memperingati tahun baru Islam 10 Muharram 1444 Hijriyah Tahun 2022 masehi, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nyalindung Cileungsi Bogor menggelar santunan kepada anak yatim dan warga kurang mampu.
Giat santunan yatim yang dilaksanakan oleh sekolah tersebut merupakan sebagai salah satu perwujudan “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sekaligus adab kepedulian terhadap sesama.
Acara itupun dikuti oleh seluruh siswa beserta para dewan guru yang berlangsung di halaman SDN Nyalindung Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, Selasa (16/08/2022).
Kepala Sekolah SDN Nyalindung, Tintin Rondasih, M.Pd, menyampaikan bahwa acara tersebut adalah salah satu aksi nyata dalam perwujudan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sila ke-1 Ketuhanan yang Maha Esa”
“Yaitu taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dengan elemen adab terhadap sesama; Penanaman sikap sosial saling menghormati, Peduli kepada sesama, Tolong menolong dan Gotong-royong,” ujar Tintin kepada wartawan usai acara. (16/8)
Tintin menjelaskan, adapun sumber dana yang digunakan pada santunan yatim tersebut diperoleh dari para guru dan partisipasi orangtua murid, melalui program Jumat Seribu (Jumbu) atau infaq yang dikumpulkan dari para murid.
“Alhamdulillah hari ini kita santuni sebanyak 40 anak yatim atau kurang mampu, sumber dana yang kita gunakan dari para guru dan partisipasi orang tua maupun infaq dari murid. Terlepas dari itu, orang tua murid juga terlihat antusias, bahkan ada yang bertanya: Bunda bisa gak kasi lebih? dan ternyata masih banyak orang yang peduli dan mau menyisihkan sebagian hartanya untuk para anak yatim,” ungkapnya.
Selain itu, Ia juga menyampaikan laporan dari kas yang terkumpul untuk santunan tersebut sebesar Rp 14 juta rupiah yang akan disalurkan kepada 40 orang anak yatim dan kurang mampu (dari kls I-VI).
“Selain itu mereka juga dapat perlengkapan alat sekolah, seperti berupa tas, buku, alat tulis dan uang tunai,” terangnya.
Kendati demikian, acara yang digelar walaupun sedikit terlambat tapi masih dalam suasana Muharram bulannya anak yatim, adalah bagaimana menanamkan ke anak-anak untuk membiasakan diri berbagi dengan teman atau sesamanya.
“Acara tadi meriah karena juga diisi dengan penampilan Pendongeng untuk memberikan aspirasi dan hiburan kepada anak-anak. Dari tahun 2019 kegiatan seperti ini telah berlangsung, sekalipun taun sebelumnya dilanda pandemi anak anak yang patut mendapatkan santunan tetap kita panggil ke sekolah,” jelasnya.
Selain itu pihak sekolah SDN Nyalindung yang memiliki murid lebih dari 1000 orang ini, juga punya program sosial lainnya, yakni 76 orang muridnya menjadi anak asuh. Anak-anak tersebut selalu dimonitor apa kebutuhan mereka dan dibantu secara reguler.
“Kalau yang dapat santunan 40 orang tadi kan sifatnya musiman, akan tetapi yang 76 murid yang jadi orang anak asuh itu rutin dibantu dan diperhatikan. Misal sepatu mulai robek atau baju seragam mulai kusam dibelikan yang baru, dana bersumber dari Kas, infaq yang dikumpulkan setiap Jumat itu,” tuturnya.
Diakhir penjelasannya sebagai Sekolah Penggerak, Tintin mengatakan kedepannya sudah menunggu projek yang dibebankan kepada wali kelas, “Impian Kelas” mewujudkan impian kelas, desainnya seperti apa, dan mengajarnya seperti apa akan digodok dengan baik.
“Projek ini wali kelas dapat anggaran 1 juta. Sebagai sekolah penggerak kita wajib beli buku, dapat BOS kinerja beli buku nombok tidak cukup harus di cover BOS reguler, kelas I, II, IV dan V aja 600 anak. Program lain juga harus dilakukan IHT, KKG, Workshop para pendidiknya sebagai konsekwen Paradigma Baru. Mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik,” pungkas Tintin bersemangat yang juga menggelorakan paradigma baru ini di SDN Rawailat dalam kapasitasnya sebagai PLT Kepsek. (Tom)