Kab. Bogor, Detak Media.com
Laskar Merah Putih Perjuangan Bogor Raya segera meluncurkan film kolosal berdurasi pendek dengan judul “Seratus Hari Tujuh Mayat” yang diangkat dari kisah nyata sebuah keluarga di kabupaten Bogor.
Film yang disutradarai oleh Anggi Purba, pria asal Sumatera Utara yang karirnya dimulai dari seorang pelatih silat dan kemudian terjun ke dunia film berawal dari termotivasi dengan cerita yang disampaikan sahabatnya Rahmat yang datang berkunjung ke rumahnya di Depok menceritakan ada kisah nyata sebuah keluarga dalam kurun waktu 100 hari, 7 orang keluarganya meninggal dunia tanpa ada menderita penyakit serius, ujar Anggi Purba saat diwawancari media ini di lokasi syuting film di kawasan Ciseeng.
Termotivasi dari cerita tersebut akhirnya Anggi Purba mengajak Rahmat untuk mengumpulkan orang orang untuk menjadi pemain dalam film berdurasi pendek dengan memberikan sedikit bekal tentang cara cara dalam pengambilan gambar, dialog dan gerakan gerakan sederhana untuk pembuatan film “Seratus hari Tujuh Mayat” tersebut, terangnya kepada media ini.
Rahmat yang ditemui di lokasi pengambilan gambar menceritakan kisah tersebut sekitar Tahun 2015, dimana sebuah keluarga yang kehidupannya mapan dengan usaha membuat atap dari alang alang, maju dan menjadi pengusaha sukses di kala itu, namun dalam perjalanan hidup keluarga tersebut mendapat musibah dimana dalam 100 hari, 7 keluarganya meninggal dunia tanpa ada penyakit.
Ketua Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) Markas Anak Cabang (MAC) kecamatan Ciseeng, Heri yang juga sedang berada di lokasi syuting film berdurasi pendek ini menceritakan film yang sedang dibuat ini merupakan karya dari organisasi yang dipimpinnya karena seluruh pemain dalam film tersebut merupakan anggota Laskar Merah Putih Perjuangan.
“Saya sangat bangga ternyata anggota LMPP bisa memerankan adegan adegan yang diajarkan oleh sutradara dengan baik, walaupun memang masih ada kekurangan,” terangnya dengan semangat.
Lebih lanjut Heri mengatakan jika film berdurasi pendek ini sukses, dirinya akan membuat film lagi karena di wilayahnya masih banyak lokasi lokasi yang mempunyai cerita tersendiri yang perlu diangkat melalui film.
“Di sini masih banyak tempat tempat yang mempunyai nilai historis yang bisa diceritakan melalui pembuatan film,” katanya.
Ketua Laskar Merah Putih Perjuangan Bogor Raya, M. Nicolas Titaheluw saat ditemui di Kawasan Bantar Jati Bogor mengatakan bahwa LMPP mendukung penuh kegiatan yang dilakukan ketua MAC kecamatan Ciseeng dalam pembuatan film berdurasi pendek.
“Saya sangat mendukung dan nanti setelah film itu rampung saya meminta seluruh anggota menontonnya karena pemain dalam film tersebut semuanya adalah anggota Laskar Merah Putih Perjuangan, “ ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya dirinya sangat berterima kasih kepada pengurus MAC LMPP kecamatan Ciseeng yang telah berinovasi dengan membuat kegiatan pembuatan film berdurasi pendek.
“Walaupun film itu berdurasi pendek, yang penting karya karya yang sudah diwujudkan menjadi catatan sejarah LMPP Bogor Raya,” ujarnya. (Irfan)