Tanggamus | Detakmedia.com
Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani tinjau pelaksanaan Vaksinasi di Pekon Suka Banjar dan menghadiri penyerahan Intensif kepada para Kader Balita dan Kader Lansia di Puskesmas Bulok Kecamatan Bulok Senin, 12 September 2022.
Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Bulok, Kepala UPTD Puskesmas Bulok, Para Kakon dan Aparat Pekon se-Kecamatan Bulok, para Tenaga Kesehatan dan Kader Posyandu penerima insentif.
Dalam sambutannya, Bupati Tanggamus, Hj. Dewi Handajani menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Kader Posyandu di Kabupaten Tanggamus, khusus hari ini Kader Posyandu di Kecamatan Bulok.
“Seperti kita tahu, tugas dari para kader cukup berat, karena para kader harus mampu memberikan informasi atau penyuluhan dan pelayanan kesehatan berupa kecukupan gizi dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) pada sasaran Posyandu serta tugas lainnya,” ujar Bupati.
Di Kabupaten Tanggamus, kata Dewi, saat ini terdapat 1.091 Posyandu, yang terdiri dari 691 Posyandu Balita dan 400 Posyandu Lansia, serta jumlah kader sebanyak 4.989 orang.
“Untuk kecamatan Bulok yang akan dibagi insentif pada hari ini berjumlah 190 kader posyandu, berasal dari 29 posyandu balita dan 10 Posyandu Lansia di seluruh Pekon se-Kecamatan Bulok,” terangnya.
Adapun besaran Insentif per Kader yaitu Rp.60.000,- per bulan. Dan pada hari ini akan dibagi 4 bulan sekaligus, sehingga secara total para kader akan menerima insentif sebesar Rp.240 ribu/orang, jelasnya.
“Bunda berharap dengan diserahkannya Insentif Kader Posyandu sebagai salah satu wujud 55 Rencana Aksi Bupati, maka pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu hamil, anak balita dan lansia semakin maksimal,” pintanya.
Ia juga berharap dengan insentif ini dapat bermanfaat dan memotivasi kader untuk tetap aktif membantu dalam penyelenggaraan Posyandu, sehingga dapat mempertahankan upaya-upaya pemberdayaan kader posyandu.
“Dan kaum perempuan sebagai kader Posyandu di Kabupaten Tanggamus bukan hanya sekedar ada, tapi harus mampu menunjukkan kapasitasnya dalam melayani dan memberikan informasi yang tepat terhadap kesehatan dan kecukupan gizi anak, ibu hamil dan menyusui,” paparnya.
Kembali Bunda menyampaikan bahwa,
prevalensi stunting di beberapa Pekon di Kabupaten Tanggamus masih cukup tinggi, sehingga dibutuhkan peran semua sektor dalam penanganannya.
“Karena stunting memiliki dampak buruk yaitu selain tubuh anak yang pendek, perkembangan otak anak akan menurun sebanyak 30% dibandingkan anak yang normal, sehingga pencegahan dan penanggulangannya membutuhkan peran dari berbagai sektor secara aktif, termasuk para ibu-ibu kader PKK dan kader Posyandu,” jelas bunda Dewi.
Ia juga memaparkan, pada saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, meskipun angka kesakitan mulai menurun tetapi kita masih harus selalu waspada, dan Bunda pun sebelum datang kesini, sempat meninjau dan memantau pelaksanaan Vaksinasi di Pekon Suka Agung Bulok.
“Untuk itu pada kesempatan ini mari kita terus himbau dan ajak warga yang belum Vaksin III atau Booster untuk segera vaksin, terlebih bagi warga yang belum Vaksin I atau II,” ajaknya.
Karena sangat berdampak positif pada upaya mencegah penularan Covid-19 dan upaya nyata menurunkan prevalensi stunting, sehingga kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat meningkat, tutupnya. (Masri Sp)