Belitung Timur, Detak Media.com
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dan Kabupaten Belitung berencana mengabadikan nama jalan sesuai dengan nama tokoh pejuang asal Pulau Belitung, yakni HAS Hannadjoedin. Penamaan jalan ini merupakan bentuk dukungan dua kabupaten atas jasa kepahlawanan HAS Hanandjeoddin semasa hidupnya.
Nama HAS Hanandjoeddin akan menjadi nama jalan yang menghubungkan Kabupaten Belitung dan Beltim. Jalan nasional sepanjang kurang lebih 80 kilometer ini saat ini masih bernama Jalan Tengah Tanjungpandan-Manggar.
Seusai menghadiri Pembukaan Seminar Nasional dalam rangka Pengusulan H. AS Hanandjoedin sebagai Pahlawan Nasional di Auditorium Zahari MZ, Kamis (17/2/22) Bupati Belitung Sahani mengatakan sudah membuat laporan ke Kementerian PUPR untuk mengganti nama Jalan Tengah.
“Kita sudah berencana Jalan Tengah itu kita ganti menjadi nama menjadi Jalan HAS Hanandjoeddin. Jadi nyambung sampai ke sini (dari Tanjungpandan ke Manggar),” ujar Sanem sapaan akrab Sahani Saleh.
Diungkapkan Sanem, nama Jalan HAS Hanandjoeddin sebelumnya sudah dipakai oleh Pemerintah Kota Malang Jawa Timur. Hal ini mengingat sepak terjang kepahlawanan Tokoh Militer Indonesia tersebut pada masa revolusi kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan di Kota Malang.
“Mungkin banyak orang Belitong yang dak tahu kalau beliau itu berjuangnya di Malang. Bukan hanya nama jalan, di lokasi tempat beliau berperang itu sudah disiapkan untuk dibangun monumen dari Wali Kota Malang,” ungkap Sanem.
Kabupaten Belitung sendiri sebenarnya sudah mengajukan pernah mengajukan nama HAS Hanandjoeddin untuk menjadi nama bandara dan Pangkalan Udara (Lanud) Tanjungpandan. Dari sebelumnya Bandara Buluhtumbang menjadi Bandara HAS Hanandjoeddin dan Lanud Tanjungpandan menjadi Lanud HAS Hanandjoeddin.
Kalau yang paling utama kita bandara itu lah. Kami waktu masih di KNPI berupaya, baik ke Kementerian Pertahanan maupun ke Perhubungan, bahkan ke Kepala Staf TNI AU untuk dukungan, karena beliau ini salah satu pendiri TNI AU,” kata Sanem.
Sementara itu Bupati Belitung Timur Burhanudin menyatakan baik Pemkab Beltim, Belitung dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus mengupayakan agar HAS Hanandjoeddin memperoleh status sebagai Pahlawan Nasional. Langkah awal yang dilakukan adalah menggelar seminar Kajian Buku.
Dengan digelarnye seminar, baik Pemerintah Daerah maupun panitia dapat mendengarkan pendapat para ahli. Terkait masukan dokumen administrasi apa saja yang harus dilengkapi untuk pengusulan HAS Hanandjoeddin untuk menjadi Pahlawan Nasional.
Jadi kan ada kajian akademis. Kenapa beliau harus diusulkan menjadi pahlawan nasional, apa nilai kejuangan beliau. Nah itu kan secara administrasi harus disiapkan sebelum akhir Maret 2022,” ujar Aan sapaan akrab Burhanudin.
Kajian buku berjudul “Memenuhi Panggilan Rakyat- Kiprah Hanandjoeddin Sebagai Bupati Belitung” merupakan bagian dari dukungan pemerintah dan panitia, yang selanjutnya akan menghasilkan kajian akademis yang akan diusulkan ke Kementerian Sosial RI.
Usulan kita kan sebelum Maret sudah sampai ke Kemensos, ke Direktorat Kepahlawanan. Mengenai goal atau tidaknya, tim nasional yang akan menyeleksi. Yang jelas tugas kita sekarang menyiapkan dokumen pendukung keabsahan itu,” kata Aan.
Seminar Nasional Kajian Buku ini diinisiasi oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Beltim. Kurang lebih 210 orang, yang dimotori oleh PGRI Kabupaten Belitung dan Beltim hadir.
Kegiatan dibagi dalam dua sesi. Tujuannya untuk memecah kepadatan peserta, di saat menjalankan protokol kesehatan, mengingat status Kabupaten Beltim sudah level III.
Seminar akan diisi para narasumber seperti Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Pakar Hukum Tata Negara Prof Yusril Ihza Mahendra, Guru besar sejarah UGM Prof Bambang Purwanto, Ketua Jurusan sejarah Universitas Negeri Malang Dr. Ari Sapto, Kasubdissejarah Dispenau TNI AU Kol Sus Maylina Saragih, dan Sejarawan Bangka Belitung Akhmad Elvian. (Tomy)