Kota Bekasi | Detakmedia.com

Untuk pertama kali sejak kisruh dualisme pengurus DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Nofel Saleh Hilabi mendatangi kantor DPD Golkar Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Margajaya Bekasi Selatan pada Minggu (19/6/2022) lalu.

Nofel terlihat masuk kedalam gedung berwarna kuning tersebut dan melihat kondisi kantor yang kotor dan kumuh. Nofel pun naik ke lantai dua gedung tersebut bersama sejumlah pendukungnya.

“Hari Minggu kemarin kita mulai mau aktifkan kembali kantor,” jawab Nofel singkat saat ditanya oleh beberapa awak media Minggu (19/6/2022)

Saat ditanya alasan kedatangannya, pengusaha muda ini menjawab dengan percaya diri, bahwa kedatangannya untuk merenovasi gedung yang telah dibeli Andi Iswanto Salim.

“Dalam rangka mau merenovasi karena mau kita tempatkan karena Sudah di menangkan oleh Andy Salim,” ungkap Nofel.

Saat ditanya apakah ada penolakan dari kubu Ade Puspitasari saat dirinya hadir di kantor yang punya nilai sejarah bagi kader Golkar Kota Bekasi itu. “Karena sudah dimenangkan oleh Andy Salim jadi kita tidak ambil pusing sama orang yang keberatan dan kita Selalu terbuka pintu dan hati kita sama yg keberatan,” tandas Nofel.

Di tempat terpisah tim media coba menghubungi Andy Salim selaku pemilik gedung lewat percakapan WhatsApp dengan mengatakan, “Mereka tidak punya legal standing apapun, siapa yang rada keberatan supaya bisa membuktikan keterkaitan atau hak nya di gedung itu, jangan asal klaim, sudah bagus tidak saya cat warna lain gedung kuning itu,” ujarnya dengan tegas.

“Saya akan mempertimbangkan untuk melakukan gugatan balik terhadap kerugian selama ini gedung tidak bisa dipergunakan selain juga tidak di rawat dan rusak, saya juga siap melaporkan atau menuntut pertanggung jawaban hukum kepada siapa pun yang menggangu kegiatan atau mengusik hak saya,” tegasnya.

Apalagi sekarang semua masyarakat bahkan seluruh pelosok negeri tau siapa sesungguhnya yang berhak atas gedung ex kantor DPD Golkar Kota Bekasi yang pernah dijual sejak tahun 2004 oleh Ketua nya Rahmat Effendi alias Pepen yang juga mantan wali kota Bekasi yang ditangkap KPK karena kasus suap dan korupsi yang sempat heboh dengan modus sumbangan Masjid.

Untuk diketahui bahwa polemik kantor DPD Golkar Kota Bekasi sejak Tahun 2014 saat dimana Pepen ingin membatalkan transaksi yang sudah terjadi sejak Tahun 2004, namun berimbas kepada terpecahnya pengurus dalam dua kubu antara kubu Ade Puspitasari dan kubu Nofel Saleh Hilabi.

“Hingga saat ini belum ada keputusan dari DPP Partai Golkar siapa yang dianggap sah memimpin Golkar Kota Bekasi,” ungkap bang Andy Salim kepada tim media. (Tim)

Loading

By redaksi